Rabu, April 2, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ratna: Batik Lokal Berau Harus Jadi Identitas dan Daya Saing Daerah

TANJUNG REDEB – Anggota DPRD Berau, Ratna, mendorong para pengrajin batik lokal untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya agar batik khas Bumi Batiwakkal semakin dikenal luas. Menurutnya, batik Berau dengan motif khas yang tidak ditemukan di daerah lain memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu unggulan daerah.

“Batik khas Berau punya keunikan yang tidak dimiliki daerah lain. Ini bisa menjadi ciri khas dan daya tarik bagi wisatawan sekaligus memperkuat identitas budaya kita,” ujarnya.

Ratna mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang sudah mewajibkan penggunaan batik khas Berau di kalangan aparatur sipil negara (ASN) setiap minggunya. Kebijakan ini dinilainya sebagai bentuk dukungan konkret terhadap pengrajin lokal.

“Ketika pemerintah mengenakan batik khas Berau secara rutin, pengrajin merasa didukung dan diperhatikan. Ini juga menjadi cara untuk mempromosikan produk lokal,” jelasnya.

Ia juga mendorong masyarakat Berau untuk aktif mempromosikan batik khas daerah melalui media sosial atau platform lainnya. Langkah ini, menurut Ratna, dapat membantu memperluas jangkauan pemasaran dan menarik perhatian konsumen dari luar daerah.

“Setiap pembelian batik bisa jadi momen promosi. Masyarakat yang mempostingnya di media sosial turut berkontribusi mengenalkan batik Berau ke khalayak lebih luas,” tambahnya.

Ratna menekankan pentingnya inovasi dalam desain dan warna batik tanpa menghilangkan identitas budaya lokal. Hal ini dianggap krusial untuk mengikuti tren pasar sekaligus meningkatkan daya saing batik Berau di tingkat nasional maupun internasional.

“Pengrajin perlu terus berinovasi dalam motif dan warna, tetapi tetap menjaga kualitas dan ciri khas lokal. Kreativitas ini yang akan membuat batik kita semakin diminati,” katanya.

Ratna juga mengungkapkan bahwa DPRD Berau telah memiliki dasar hukum berupa Perda Perlindungan dan Pelestarian Bahasa serta Budaya Daerah. Perda ini menjadi landasan penting dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya, termasuk batik khas Berau.

“Kita harus memastikan budaya lokal, termasuk batik, terus dilestarikan. Selain itu, budaya ini juga bisa menjadi sumber penghasilan masyarakat dan penggerak ekonomi daerah,” ungkap politisi Golkar itu.

Dengan kombinasi antara dukungan pemerintah, peran aktif masyarakat, dan inovasi pengrajin, Ratna optimistis batik Berau dapat menjadi salah satu produk unggulan yang mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

“Batik ini bukan hanya kain, tapi juga simbol identitas dan kebanggaan kita sebagai masyarakat Berau. Kita harus menjaga dan mengembangkannya bersama-sama,” pungkasnya. (ADV/KN)

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular