JAKARTA – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyelenggarakan sosialisasi strategis untuk penguatan program World Class University (WCU) di Gedung D Kemdiktisaintek, Jakarta, pada Selasa (24/6/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto, Dirjen Sains dan Teknologi, Direktur Riset LPDP, serta pimpinan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH), wakil rektor, dan tim pakar.
Sosialisasi ini menjadi forum awal untuk mengoordinasikan kebijakan dan pengarahan teknis lintas institusi dalam mendorong transformasi pendidikan tinggi yang kolaboratif, inklusif, dan berdampak global.
Indonesia tahun ini mencatat kenaikan signifikan sebesar 46 persen dalam pemeringkatan QS World University Ranking. Prestasi tersebut menjadi landasan penting bagi Kemdiktisaintek untuk memperkuat arah pembangunan perguruan tinggi menuju level internasional.
Dalam sambutannya, Menteri Brian menekankan penguatan riset dan kolaborasi antarinstitusi merupakan kunci keberhasilan. Ia mendorong kerja sama yang cair antarperguruan tinggi, sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga integritas akademik.
Sosialisasi yang berlangsung dalam dua sesi ini juga memperkenalkan skema lanjutan Program Equity yang mencakup kemitraan antara PTN-BH, PTN BLU, PTN Satker, dan PTS. Selain untuk meningkatkan kualitas riset dan reputasi akademik, program ini diarahkan untuk memperluas akses pendidikan tinggi secara merata. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Angka Artisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi nasional hanya naik 0,5 persen dalam setahun. Tanpa intervensi yang lebih besar, APK diperkirakan tidak dapat menyentuh target 38 persen pada 2029.
Ketua Tim World Class University (WCU) Kemdiktisaintek Hermawan menegaskan bahwa reputasi akademik dalam skala global sangat bergantung pada kekuatan riset yang dimiliki oleh para dosen dan institusi. Hermawan juga mengingatkan pentingnya kepemimpinan yang konsisten dan berorientasi pada mutu untuk menjamin keberhasilan transformasi jangka panjang pendidikan tinggi.
Ketua Tim WCU Hermawan, menyoroti tiga tantangan utama pendidikan tinggi di Indonesia yaitu, akses, relevansi, dan mutu. Transformasi menuju universitas berkelas dunia harus bertumpu pada peningkatan kualitas dan reputasi dalam skala global.
Hermawan menekankan academic reputation tidak dapat dibangun secara instan, melainkan melalui riset yang berkualitas, konsisten, dan menjadi rujukan dunia. Inilah yang menjadi fondasi bagi universitas Indonesia untuk diakui secara global dan memberikan nilai tambah secara ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada sesi teknis akan dihadiri oleh tim task force dari masing-masing perguruan tinggi bersama para pakar. Agenda ini akan difokuskan pada pendalaman teknis implementasi program, termasuk strategi peningkatan mutu riset, penguatan kolaborasi lintas institusi, serta langkah-langkah percepatan transformasi sistemik.
Sosialisasi ini menjadi pondasi awal dalam konsolidasi nasional menuju kampus berdampak. Dengan strategi yang menekankan kualitas akademik, kemitraan yang inklusif, dan keadilan akses, perguruan tinggi Indonesia diharapkan mampu bertransformasi menjadi pusat pengetahuan global yang menjunjung integritas dan mendorong kemajuan bersama. (MK)
Editor : Nicha R