JAKARTA – Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Inf. Teddy Indra Wijaya menerima kunjungan Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone di Gedung Sekretariat Kabinet, Jakarta, Selasa, dan keduanya berkoordinasi membahas rencana kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia.
Kunjungan kenegaraan Presiden Macron ke Indonesia dijadwalkan berlangsung pada 27-29 Mei 2025.
“Pertemuan ini diharapkan akan menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis di berbagai sektor,” kata Seskab Teddy di Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Dalam rangkaian kunjungan kenegaraan itu, Presiden Prabowo Subianto bakal menyambut kedatangan Presiden Macron dan keduanya akan memimpin pertemuan bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Prancis.
Dia melanjutkan Prancis satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang memiliki keistimewaan, yaitu hak veto, dan merupakan negara yang menempati urutan ke-7 untuk kekuatan ekonomi terbesar dunia.
“Presiden Prabowo dan Presiden Macron terakhir berjumpa dalam pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Brasil pada November tahun lalu,” kata Seskab Teddy.
Informasi yang dihimpun ANTARA, Presiden Macron kemungkinan akan diajak oleh Presiden Prabowo mengunjungi Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Pusat Penerangan (Puspen) TNI pada Jumat (9/5) minggu lalu, meninjau langsung persiapan menyambut Presiden Macron di Akmil.
Persiapan-persiapan itu, di antaranya mencakup kursus intensif Bahasa Prancis untuk 104 prajurit TNI, yang terdiri atas 40 prajurit TNI Angkatan Darat, 30 prajurit TNI Angkatan Laut, dan 30 prajurit TNI Angkatan Udara, serta empat pelatih dari tiga matra TNI.
Kursus intensif Bahasa Prancis itu didukung oleh tenaga pengajar dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Kementerian Pertahanan RI dan dosen dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Presiden Prabowo dan Presiden Macron terakhir kali berbincang melalui sambungan telepon pada 4 April 2025, tepat 2 hari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor timbal baliknya untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia dan Uni Eropa.
Presiden Prabowo,selepas berbicara dengan Presiden Macron, menyatakan kerja sama strategis Indonesia dan Perancis tidak hanya mencerminkan kepentingan nasional masing-masing negara, tetapi juga berkontribusi kepada stabilitas dan kemakmuran kawasan dan dunia.
“Dalam diskusi dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron, kami sepakat untuk terus mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat,” kata Presiden Prabowo.
Prabowo kemudian menyambut baik komitmen Perancis untuk meningkatkan kemitraan bilateral yang kokoh dan visioner antara dua negara.
Sementara itu, Presiden Macron menyatakan dirinya dan Presiden Prabowo sepakat untuk mempererat kerja sama di bidang pertahanan, ekonomi, ilmu pengetahuan dan budaya, serta memperluas jangkauan kerja sama di bidang pendidikan.
Macron juga menyebut beberapa kerja sama yang menjadi prioritas Perancis dan Uni Eropa dengan Indonesia, di antaranya menciptakan rantai nilai yang tangguh, terutama di sektor logam-logam kritis dan mendukung transisi energi dari energi fosil menuju energi baru dan terbarukan (EBT). Macron melanjutkan keduanya juga berkomitmen mendukung terwujudnya perdamaian di Timur Tengah, dan mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.
“Kami akan bekerja sama dalam persiapan konferensi tentang Gaza yang akan diadakan pada bulan Juni,” kata Macron. (ANT/KN)