Kamis, Januari 16, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Persiapan Kecamatan Loa Kulu Menyambut Ibu Kota Nusantara: Fokus pada Pengembangan Sektor Pariwisata

TENGGARONG – Kecamatan Loa Kulu, sebuah wilayah yang berbatasan langsung dengan pusat Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, kini sedang melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kehadiran IKN.

Dengan posisi strategisnya sebagai daerah tetangga, Pemerintah Kecamatan Loa Kulu memfokuskan pengembangan di berbagai sektor, terutama sektor pariwisata.

Camat Loa Kulu, Ardiansyah, menyatakan bahwa upaya pengembangan pariwisata di Loa Kulu menjadi salah satu prioritas pemerintah setempat.

“Kecamatan Loa Kulu berbatasan langsung dengan IKN, artinya kita sebagai mitra IKN harus mempersiapkan salah satunya sektor pariwisata,” ujar Ardiansyah, Sabtu (24/5/2024).

Langkah konkret yang diambil oleh Pemerintah Kecamatan Loa Kulu termasuk pelatihan intensif untuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan masyarakat yang tertarik terjun ke dunia pariwisata.

Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari bagaimana menjadi pemandu wisata yang handal hingga seminar-seminar peningkatan kapasitas terkait pariwisata.

“Koordinasi dengan dinas terkait, terus kami lakukan untuk pengembangan pariwisata, baik dari sisi objek wisata maupun pengembangan sumber daya manusianya,” tambah Ardiansyah.

Tak hanya itu, pemerintah setempat juga gencar melakukan promosi pariwisata Loa Kulu melalui platform digital, seperti website resmi, Facebook, dan Instagram.

“Jadi, orang-orang bisa melihat potensi wisata yang ada di Loa Kulu,” jelasnya.

Promosi ini diharapkan bisa menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus memperkuat citra Loa Kulu sebagai destinasi wisata yang menarik di sekitar kawasan IKN.

Namun, langkah-langkah yang diambil oleh Kecamatan Loa Kulu ini tidak tanpa tantangan. Pengembangan sektor pariwisata memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan provinsi, serta kerjasama dengan sektor swasta dan masyarakat lokal.

Keberhasilan program-program pelatihan dan promosi juga sangat bergantung pada sejauh mana masyarakat dapat beradaptasi dengan kebutuhan dan ekspektasi wisatawan, serta bagaimana mereka bisa mengembangkan produk-produk wisata yang unik dan berdaya saing tinggi.

Ardiansyah berharap, berbagai program yang telah dan akan dilaksanakan dapat secara efektif meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Loa Kulu.

Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan pariwisata di Loa Kulu tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat lokal untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dari pariwisata dapat dirasakan secara luas.

Sementara itu, upaya ini juga menandakan kesiapan Loa Kulu untuk berperan aktif dalam mendukung pengembangan IKN dan memanfaatkan peluang ekonomi yang ditawarkan oleh posisi strategis mereka sebagai tetangga langsung ibu kota baru.

“Harapannya banyak wisatawan yang berkunjung agar masyarakat bisa ikut menikmati dampaknya,” tutupnya. (Adv)

Penulis: Hanafi

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular