Jumat, Desember 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Percepat Penanganan Stunting, Pemkab Kukar Distribusikan Smartphone kepada Kader Desa

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) memberikan dukungan teknologi kepada Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD di seluruh Kukar. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta mempercepat penurunan angka stunting.

Sebagai bentuk dukungan, para kader desa menerima smartphone yang dilengkapi aplikasi pelaporan untuk memudahkan pencatatan dan pengiriman data secara langsung. Sekretaris Kabupaten Kukar, Sunggono, menjelaskan bahwa fasilitas ini bertujuan mempercepat respons dalam menangani kasus stunting yang memerlukan intervensi segera.

“Kami berharap para kader dapat memanfaatkan smartphone ini dengan bijak untuk mendukung tugas mereka di lapangan, khususnya dalam menangani stunting. Pemkab Kukar juga memastikan adanya dukungan operasional agar para kader bisa bekerja lebih efektif,” kata Sunggono, benerapa waktu lalu.

Kebijakan ini sejalan dengan program nasional dalam penanganan stunting. Pada Juni lalu, Pemkab Kukar telah melakukan pengukuran kesehatan balita di seluruh wilayah, dengan hasil memuaskan di sebagian besar kecamatan, kecuali di Muara Kaman yang masih menghadapi kendala akses.

Selain itu, Pemkab Kukar telah mengambil langkah intervensi khusus bagi balita yang membutuhkan perhatian lebih, termasuk pemberian makanan bergizi tambahan dan layanan konsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendukung tumbuh kembang mereka.

Sunggono juga menjelaskan bahwa stunting di Kukar banyak disebabkan oleh infeksi berulang akibat kurang gizi dan paparan asap rokok. Oleh karena itu, edukasi mengenai penyebab stunting menjadi bagian penting dalam sosialisasi kepada masyarakat.

Sebagai inovasi dalam penanganan stunting, Pemkab Kukar melalui Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TP2S) mengembangkan program “RagaPantas” sejak 2021. Program ini dirancang untuk memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup, pola asuh yang baik, serta pendampingan bagi calon ibu.

“Audit kasus stunting juga dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi yang perlu penanganan lebih lanjut,” tutupnya. (Yudi/Adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular