TANJUNG REDEB – Untuk meningkatkan sektor pertanian, diperlukan penambahan jumlah tenaga penyuluh pertanian serta pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai. Anggota DPRD Berau, Subroto, mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk mencari solusi terkait kekurangan tenaga penyuluh tersebut.
Subroto menjelaskan bahwa salah satu kendala dalam menambah jumlah tenaga penyuluh adalah regulasi yang membatasi pengangkatan penyuluh dari kalangan pegawai tidak tetap (PTT) atau tenaga honorer.
“Penambahan tenaga penyuluh mungkin hanya bisa dilakukan melalui jalur ASN. Namun, dinas terkait perlu mencari potensi dari kalangan petani di kampung-kampung untuk diangkat menjadi tim penyuluh,” ujarnya.
Sektor pertanian, menurut Subroto, merupakan salah satu sektor unggulan selain pariwisata. Penambahan tenaga penyuluh dan sarana prasarana dinilai penting untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas pertanian.
“Kontribusi dan kehadiran para penyuluh sangat penting, terutama di kampung-kampung yang menjadi sentra pertanian,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Berau, Lita Handini, mengungkapkan bahwa jumlah penyuluh pertanian di Berau saat ini masih sangat terbatas, sesuai dengan Undang-Undang Penyuluh Pertanian.
“Dengan 100 kampung di Kabupaten Berau, idealnya dibutuhkan 100 penyuluh. Namun, saat ini hanya ada 43 penyuluh, itu pun yang berstatus ASN,” ungkap Lita.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, Perhiptani telah mengajukan usulan penambahan tenaga penyuluh melalui formasi ASN tahun 2024 dan bekerja sama dengan Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPSDM) Berau.
“Kami sudah mengajukan perekrutan tenaga penyuluh baru ke Menpan-RB dan Kementerian Pertanian, agar jumlah penyuluh di Berau bisa terpenuhi,” jelasnya.
Selain kekurangan tenaga, Lita menegaskan bahwa sarana dan prasarana untuk para penyuluh juga masih sangat minim. Banyak penyuluh yang belum memiliki fasilitas operasional seperti kendaraan dinas, laptop, dan rumah dinas.
“Fasilitas ini penting untuk menunjang kinerja penyuluh dalam meningkatkan sektor pertanian. Penyuluh juga membutuhkan tempat tinggal yang layak,” tutupnya. (adv/KN)