Minggu, September 8, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkab Kutim Gelar Radalok III: Fokus Realisasi Anggaran dan Evaluasi Kinerja

SAMARINDA – Pemkab Kutim menggelar Rapat Pengendalian Operasional Kegiatan (Radalok) III di Ballroom Aston Hotel & Convention Center, Rabu( 24/7/2024). Kegiatan yang diprakarsai Bagian Pembangunan Setkab Kutim ini untuk memastikan perencanaan anggaran terealisasi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan serta upaya yang dilakukan yakni evaluasi kinerja.

Radalok dibuka Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim Rizali Hadi. Ia menyampaikan bahwa Kutim memiliki anggaran belanja sebesar Rp 9,12 triliun. Dan ini harus terealisasi sesuai dengan target yang telah ditentukan.

“Kita ingin setiap perangkat daerah (PD) membuat rencana aksi agar target bisa terealisasi. Hasilnya kegiatan tidak tertumpuk di akhir tahun dan dalam Radalok ini kita untuk lebih memperhatikan sisi manajemennya,” tegasnya.

Selanjutnya, Rizali menegaskan jika pemerintah ke depan juga memperhatikan program kerja yang sudah digariskan dalam Renja (Rencana Kerja).

Kemudian, Radalok ini kesempatan kita juga untuk menyusun rencana aksi agar target bisa terlaksana sesuai dengan target. Di samaping itu, juga memperhatikan ketersediaan tenaga, waktu dan material.

“Fokus kita semua bisa selesaikan capaian paling tidak di angka 80-90 persen. Caranya mendorong kita semua mempercepat pembangunan,” tambahnya.

Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan 9Ekobang) Seskab Kutim Zubair mendapat info jika capaian Radalok sudah di angka 4,81 persen dari 20,58 persen. Perlu ada peningkatan lagi. Zubair menyarankan perlu pengendalian internal agar target bisa sesuai dengan yang telah direncanakan.

“Saya minta Bagian Pembangunan untuk mengaktifkan kembali laporan. Paling tidak 1 bulan sekali,” pinta Zubair.

Senada, Auditor BPKP Kaltim Surasno Wahyu Widarto siap membantu jika terjadi kendala di lapangan seperti rendahnya progres fisik akan mempengaruhi pembangunan.

“Pengendalian sangat penting dalam pengawasan. Selalu lakukan koordinasi. Kami siap membantu,” tegasnya.

Ia menyarankan buat map kegiatan. Kemudian yang tidak bisa terlaksana diganti dengan kegiatan yang bisa dilaksanakan.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi serta tanya jawab terkait permasalahan di lapangan dan solusinya. (Rkt)

spot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular