Sabtu, Desember 28, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PDIP Coba Goyahkan Haluan PKB

KORANUSANTARA – PKB sudah memantapkan dirinya dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Bersama Gerindra, Golkar, dan PAN, mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres). Kendati begitu, godaan masih saja datang. Adalah PDIP yang mencoba menggoyahkan haluan PKB.

Jumat, 18 Agustus 2023, bakal capres PDIP Ganjar Pranowo mengenui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Itu adalah kali kedua pertemuan elite PDIP dan PKB tampil di publik. Sebelumnya Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga sudah bertandang ke kediaman Muhaimin.

Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan, pertemuan Ganjar dengan Muhaimin adalah hal baik. Kedua tokoh memiliki sejarah pertemanan yang panjang. Yakni sejak sama-sama menjadi mahasiswa di UGM Jogjakarta hingga duduk sebagai anggota legislatif.

Disinggung soal peluang kerja sama atau koalisi PDIP-PKB, Said mengakui bahwa pihaknya menaruh harapan ke arah sana. Terlebih, PDIP dan PKB mempunyai ikatan sejarah panjang serta kedekatan pada basis pemilih yang beririsan. Sehingga dapat memudahkan kerja sama.

”PKB dan PDI Perjuangan itu memiliki karakter sama. Segmen terbesarnya ada di kalangan bawah, kelompok wong cilik,” ujar politikus yang juga ketua DPD PDIP Jatim tersebut.

Said menambahkan, PKB dapat menjadi bagian dari partai yang bersama PDIP di pilpres. Ini seperti yang terjadi pada Pemilu 2014 dan 2019. PKB juga menjadi bagian dari koalisi pendukung Jokowi.

Sementara itu, Muhaimin tidak menampik memang ada sinyal ajakan dalam pertemuan yang diinisiasi Ganjar tersebut. Namun, dia belum bisa memberikan kepastian. Sebab, hingga saat ini PKB masih bergabung dalam KKIR untuk mendukung bacapres Prabowo Subianto. Dia juga menegaskan, belum ada rencana untuk berpindah haluan. ”Ya belum, belum, belum, enggak (goyah),” ujarnya.

Wasisto Raharjo Jati, pakar ilmu politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengatakan, wajar pendekatan PDIP kepada PKB. Meski sudah memiliki PPP sebagai basis pemilih religius, PDIP masih memerlukan PKB. Tujuannya, mendulang lebih banyak pemilih Islam tradisional. ”Karakter parpol Indonesia yang menganut prinsip winner-catches-all, jadinya berupaya semaksimal mungkin meraih suara dari berbagai macam sumber,” ujarnya kemarin.

Soal kans PKB berubah haluan ke PDIP, Wasisto menilai semua opsi masih terbuka. Kendati sudah ada kesepakatan koalisi, sejauh ini kondisi masih dinamis. Pasalnya, belum ada bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang final. Dia meyakini, PKB masih akan melakukan kalkulasi-kalkulasi politik. Jika Ganjar dan PDIP menawarkan hal yang jauh lebih menarik, tentu akan dipertimbangkan.

Namun, Wasisto menambahkan, pertemuan Ganjar dengan Muhaimin sangat mungkin belum sampai pada hal-hal teknis seperti menyangkut sharing power. ”Saya pikir itu lebih sekadar silaturahmi politik biasa saja,” ucapnya.(*)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular