KORANUSANTARA – Partai Amanat Nasional (PAN) masih mengintip asa untuk memuluskan langkah sang ketua umumnya, Zulkifki Hasan (Zulhas) sebagai bakal calon wakil presiden (bawapres).
“Bang Zul (Zulhas) masih memiliki kemungkinan menjadi cawapres, berpasangan dengan Airlangga Hartato,” kata Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto. Artinya, PAN memiliki tiga skenario. Yakni, pasangan Prabowo Subianto-Erick Thohir, Ganjar Pranowo-Erick Thohir, dan Airlangga Hartarto-Zulhas. Erick Thohir memang sudah diusung partai berlambang matahari tersebut sebagai cawapres.
Tiga skenario itu, lanjut Yandri, masih terus dijaga hingga sekarang. Termasuk kans maju berpasangan dengan Airlangga, juga belum tertutup. Jika opsi berkoalisi dengan Ganjar atau Prabowo tidak tercapai, bukan tidak mungkin PAN berlayar dengan Golkar. ”Itu paket yang sedang kami matangkan sampai hari ini,” imbuhnya.
Seberapa jauh komunikasi PAN dengan Golkar? Yandri menegaskan, sejauh ini komunikasi tetap terjaga. Tak hanya sering bertemu di kabinet, Airlangga dan Zulhas juga masih berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). ”Dua partai ini dari sisi komunikasi ataupun kelengkapan presidential threshold nggak ada masalah,” jelasnya.
Yandri juga membeberkan, proses penjajakan koalisi PAN dengan sejumlah kalangan masih belum menemui akhir. Penyebabnya, ada beberapa yang belum menemui titik temu. Terutama cawapres. Sebab, masing-masing partai mengajukan jagoan terbaiknya.
PAN sejatinya berharap bisa mencapai kesepakatan lebih cepat. Dengan begitu, mereka mempunyai banyak waktu untuk memperkenalkan paslon ke masyarakat. Terlebih, masa kampanye cukup terbatas. ”Itu akan lebih cepat membangun konsolidasi untuk menyapa rakyat,” tuturnya. (*)