JAKARTA – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memastikan kesiapan infrastruktur dalam mendukung rencana pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke wilayah IKN. Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi II DPR RI di Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, menjelaskan bahwa kawasan IKN dirancang sebagai pusat pemerintahan dan aktivitas ekonomi nasional yang terintegrasi. Oleh karena itu, pembangunan berbagai ekosistem penunjang seperti perkantoran, hunian, transportasi, serta sarana dan prasarana sosial menjadi prioritas utama.
“Progres di Kawasan Istana, Kemenko, dan Kemensesneg serta ekosistemnya ditargetkan selesai seluruhnya pada Juni 2025,” ujar Bimo.
Ia menambahkan, pembangunan di Kawasan Istana mencakup Istana Negara, Istana Garuda, lapangan upacara, serta Sekretariat Presiden, yang kini sudah fungsional. Kompleks Kementerian Koordinator (Kemenko) yang akan digunakan sebagai kantor ASN diproyeksikan mampu menampung 9.465 pegawai.
Untuk melengkapi ekosistem tersebut, fasilitas penunjang seperti minimarket, restoran, ATM, vending machine, dan kantor pos telah tersedia di sejumlah lokasi perkantoran dan hunian.
Terkait ketersediaan hunian, Bimo menyebutkan bahwa saat ini telah tersedia 36 unit Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM), 17 tower hunian ASN, 5 tower untuk Paspampres, 2 tower untuk Polri, dan 2 tower untuk BIN, yang seluruhnya sudah fungsional.
“Jika 47 tower yang saat ini dibangun selesai seluruhnya, kapasitasnya akan menampung sekitar 8.410 pegawai. Ke depan, ditargetkan pembangunan 30 tower tambahan hingga 2028 untuk menampung total 13.810 pegawai,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan sejak awal Maret 2025, seluruh pegawai Otorita IKN telah bekerja penuh dari IKN. Para pegawai menggunakan feeder bus listrik sebagai moda transportasi utama.
“Kami menggunakan bus listrik yang tersedia dari hunian ASN 1 ke kantor. Waktu tempuhnya kurang dari 10 menit untuk jarak sekitar 3 km,” ujarnya.
Saat ini, layanan bus listrik di IKN telah memiliki empat rute dengan 10 unit armada yang melayani kebutuhan masyarakat dan mobilitas pegawai.
Untuk penyediaan air baku, IKN mengandalkan Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku, serta 21 embung dan 4 kolam retensi di kawasan inti. Jaringan distribusi air minum telah terpasang meliputi 15,87 km pipa transmisi, 9,75 km pipa interkoneksi, serta 22,63 km jaringan distribusi utama dan pembagi.
Bimo juga menekankan kesiapan sarana dan prasarana sosial. Di sektor kesehatan, terdapat beberapa rumah sakit yang siap beroperasi seperti RS Hermina, RS Mayapada, dan RS UPT Kementerian Kesehatan. Selain itu, terdapat 2 rumah sakit dan 7 Puskesmas di sekitar KIPP.
Untuk pendidikan, tersedia 2 sekolah dasar dan 1 sekolah menengah pertama. Sementara itu, 5 masjid telah siap digunakan untuk fasilitas peribadatan di KIPP.
“Terima kasih atas perhatian dan dukungan semua pihak dalam mewujudkan visi besar Ibu Kota Nusantara. Kami sangat mengapresiasi masukan dan kerja sama dari Komisi II DPR RI,” tutup Bimo.
Otorita IKN optimistis proses pemindahan ASN ke IKN akan berjalan lancar sesuai rencana, serta berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja dan hunian yang nyaman, hijau, dan terintegrasi. (*/rls)
Pewarta : Robbi Syai’an
Editor : Nicha R