Selasa, Februari 11, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Otorita IKN Dorong Pembentukan Forum Penyelamatan Teluk Balikpapan

SAMARINDA – Direktur Lingkungan Hidup dan Bencana Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Onesimus Patiung, menegaskan pentingnya perlindungan ekosistem Teluk Balikpapan di tengah masifnya pembangunan IKN. Dalam pernyataannya di Samarinda pada Sabtu (8/2/2025), ia mengingatkan keberlanjutan lingkungan di kawasan ini bukan hanya tanggung jawab otorita, tetapi juga seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat.

“Teluk Balikpapan ini bukan hanya milik Otorita IKN atau Provinsi Kalimantan Timur, tapi menjadi perhatian dunia karena tingkat kerentanannya yang tinggi akibat pembangunan dan aktivitas yang meningkat,” ujar Onesimus.

Ia mengakui lonjakan aktivitas di kawasan tersebut, terutama untuk keperluan logistik pembangunan IKN, berkontribusi terhadap tekanan terhadap ekosistem.

Namun, Otorita IKN telah mengambil langkah evaluasi guna mengurangi pemanfaatan garis pantai yang berlebihan. Salah satu solusinya adalah dengan memusatkan aktivitas logistik di beberapa dermaga tertentu agar dampak terhadap ekosistem, terutama mangrove, dapat diminimalisir.

Menurut Onesimus, ekosistem mangrove di Teluk Balikpapan sangat rentan. Jika tidak dikelola dengan baik, berbagai flora dan fauna yang bergantung pada ekosistem ini akan terancam. Beberapa spesies endemik yang hidup di kawasan tersebut, seperti Ikan Pesut Pesisir, Primata bekantan, dan Hutan Mangrove Kuning yang memiliki nilai kearifan lokal harus dilestarikan.

“Kita tidak ingin nanti IKN berdiri, tapi justru spesies endemiknya hilang. Ini tugas kita bersama. Kami dari lingkungan hidup tidak bisa bekerja sendiri, maka dari itu kami mendorong pembentukan Forum Penyelamatan Teluk Balikpapan,” jelasnya.

Forum ini diharapkan menjadi wadah bagi berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga terkait, untuk merumuskan solusi konkret dalam menjaga kelestarian Teluk Balikpapan.

Onesimus juga menekankan bahwa kritik terhadap pembangunan harus dibarengi dengan solusi yang bisa diterapkan.
Selain perlindungan ekosistem, Otorita IKN juga berupaya menghidupkan kembali berbagai bentuk kearifan lokal yang mulai hilang, seperti penggunaan tanaman obat tradisional serta keberadaan bambu dan rotan yang dahulu banyak dijumpai di kawasan tersebut.

Upaya ini telah dimulai sejak Januari lalu dengan melakukan identifikasi bersama masyarakat di desa-desa sekitar Teluk Balikpapan, seperti wilayah Kelurahan Mentawir hingga Kelurahan Maridan yang keduanya masuk Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

“Kita harus memastikan pembangunan di IKN tidak hanya berorientasi pada kemajuan infrastruktur, tetapi juga tetap mempertahankan lingkungan dan budaya lokal yang ada,” pungkas Onesimus.

Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular