Jumat, Januari 17, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Museum Kayu Tuah Himba Tampilkan Tempelaq, Warisan Budaya Dayak Benuaq

TENGGARONG – Museum Kayu Tuah Himba, yang dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menyajikan koleksi menarik yang menggambarkan sejarah dan budaya suku asli di Kukar, khususnya suku Dayak Benuaq. Salah satu koleksi yang paling menarik perhatian adalah Tempelaq, tempat penyimpanan mayat yang terbuat dari kayu ulin dengan ukiran khas Dayak.

Tempelaq memiliki peran penting dalam tradisi suku Dayak Benuaq, di mana mayat tidak dikubur di dalam tanah melainkan disimpan di dalam Tempelaq. Koordinator Museum Kayu Tuah Himba, Sophyan Hadi, menjelaskan bahwa Tempelaq memiliki beberapa macam motif. Salah satu yang dipamerkan di museum adalah motif naga, yang berkaitan dengan kasta seseorang semasa hidupnya. “Motif naga biasanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki status tinggi seperti raja atau bangsawan. Sedangkan motif bunga umumnya untuk rakyat jelata,” jelas Sophyan Selasa (5/6/2024).

Museum ini memiliki Tempelaq dengan motif naga, yang mencerminkan status sosial tinggi dari pemiliknya. Perbedaan motif ini menggambarkan hierarki kasta yang ada di masyarakat Dayak Benuaq. Di dalam Tempelaq tersebut, terdapat beberapa sekat yang memisahkan ruang untuk tengkorak kepala, badan, tangan, dan kaki. “Sebelum mayat dimasukkan ke dalam Tempelaq, biasanya jenazah disimpan di tempat yang lebih besar dan dibiarkan menjadi tulang-belulang. Setelah itu, diadakan pesta sebelum dipindahkan ke dalam Tempelaq. Menurut kepercayaan suku Dayak, ketika anggota keluarga meninggal, tidak boleh bersedih, jadi harus dirayakan,” tambah Sophyan.

Tempelaq ini biasanya diletakkan di atas penyanggah dari kayu dan tidak menyentuh tanah. Dengan menampilkan Tempelaq dan berbagai artefak budaya lainnya, Museum Kayu Tuah Himba tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat luas mengenai kekayaan budaya dan tradisi suku Dayak Benuaq. (adv)

Penulis : Hanafi

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular