Selasa, September 17, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Menpora Bertolak ke Paris Dukung Atlet Paralimpiade

JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, bertolak ke Paris, Prancis, untuk memberikan dukungan secara langsung kepada para atlet yang berlaga pada Paralimpiade Paris 2024.

“Setelah press converence ini saya langsung menuju ke bandara untuk mengejar (seremoni pembukaan Paralimpiade Paris 2024) dan memberikan support kepada atlet kita,” ujar Dito kepada awak media dalam konferensi pers bertema “Dukungan Juara untuk Atlet Paralympic 2024” di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (28/8/2024).

Ia menyebutkan, jumlah atlet para Indonesia yang tampil pada ajang Paralimpiade Paris sebanyak 35 orang. Jumlah itu, ia melanjutkan, mengalami kenaikan yang signifikan dari Paralimpiade sebelumnya 23 atlet.

Menurut Dito, dalam kompetisi kancah dunia seperti Paralimpiade, bertambahnya jumlah atlet hingga 12 atlet itu merupakan angka yang tidak kecil.

“Jadi harus kita apresiasi dan banggakan, tinggal bagaimana potensi medali emas dan lainnya ini bisa diraih. Jadi saya akan hadir langsung bagaimana melihat dan menyemangati para atlet kita,” imbuhnya.

Lebih lanjut, mengenai target medali pada Paralimpiade Laris, Dito tidak menyebutkan jumlah medali yang ditargetkan namun ia berharap hasil yang lebih baik dari Paralimpiade sebelumnya.

“Kita kalau untuk di Olimpiade dan Paralimpiade itu tidak terlalu mengumbar karena kita tahu tingkat kompetisi ini gap sangat jauh dibandingkan Asian Games, apalagi SEA Games,” ujarnya.

Ia menambahkan, hal yang paling penting adalah menjaga mentalitas dan memberikan energi positif kepada para atlet yang berjuang mengharumkan nama Indonesia dalam ajang tersebut.

Terkait bonus bagi atlet, Dito mengatakan nilai bonus dari pemerintah bagi para atlet yang tampil maupun yang berhasil peraih medali sama akan sama dengan para atlet Olimpiade.

“Bonus pasti sama, itu sudah menjadi aturan baku dan sudah menjadi kebiasaan bapak presiden (Presiden RI Joko Widodo) yang selama ini memberikan perlakuan yang sama dan tidak pernah berbeda,” demikian Dito Ariotedjo. (ANT/KN)

spot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular