BALIKPAPAN – Desa Lung Anai, sebuah desa budaya masyarakat adat Dayak di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, menjadi saksi lahirnya kolaborasi antara tradisi lokal dan peluang pasar internasional. Pada Minggu (24/11), rombongan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, yang didampingi Anggota DPRD Kaltim Muhammad Samsun, mengunjungi desa tersebut dalam rangka audiensi bersama PT Mutigo.
Perjalanan dimulai dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan. Tepat pukul 12.50 WITA, rombongan lepas landas dengan helikopter menuju Rumah Cokelat Lung Anai. Tempat ini menjadi pusat produksi kakao yang tidak hanya mencerminkan kearifan lokal masyarakat Dayak, tetapi juga menyimpan potensi besar untuk bersaing di pasar global.
Sesampainya di Lung Anai, Pj Gubernur dan Muhammad Samsun berdialog dengan masyarakat setempat dan para investor. Dalam audiensi tersebut, Samsun mengungkapkan apresiasinya terhadap produk cokelat lokal yang dihasilkan oleh masyarakat adat. “Cokelat mereka kualitasnya bagus. Ada juga industri pengolahan di sana yang berpotensi besar,” ujarnya.
Yang menarik, kunjungan ini juga melibatkan eksportir produk-produk Indonesia. Produk dari Desa Lung Anai, termasuk olahan cokelatnya, direncanakan akan diekspor ke negara-negara Eropa seperti Polandia, Swedia, dan Rusia. Langkah ini, menurut Samsun, menjadi peluang besar untuk menghubungkan hasil bumi masyarakat Dayak dengan pasar global.
Salah satu inovasi menarik adalah pemberian nama khusus untuk produk cokelat tersebut, yaitu “Cokelat LA,” yang merupakan singkatan dari Lung Anai. “Kami berharap ini bisa meningkatkan nilai produk, pendapatan industri cokelat, dan pada akhirnya mensejahterakan petani kakao di sana,” tutur politisi PDI Perjuangan ini.
Pukul 15.59 WITA, rombongan kembali ke Balikpapan setelah kunjungan singkat namun penuh makna tersebut. (Adv)
Penulis: Hanafi