TENGGARONG – Pemerintah Kecamatan Tenggarong optimistis Lorong Pasar Ramadan 2025 yang dipusatkan di Kawasan Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, akan menjadi magnet ekonomi yang mampu mendorong perputaran uang hingga Rp 40-50 miliar.
Antusiasme masyarakat yang semakin tinggi serta partisipasi aktif para pedagang, diyakini akan memberikan dampak besar terhadap perekonomian daerah.
Camat Tenggarong, Sukono, menyebut bahwa tingkat partisipasi pedagang di Lorong Pasar Ramadan tahun ini mengalami peningkatan signifikan. Seiring dengan perluasan area yang disediakan bagi para pedagang yang mencakup kawasan Monumen Pancasila dan Kedaton Kesultana Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
“Kami sudah melakukan pemantauan langsung di lokasi, dan terlihat bahwa hampir semua jajanan yang dijual laris terjual. Kami optimistis tahun ini dapat melampaui target tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari Rp 30 miliar,” kata Sukono, Rabu (5/3/2025).
Pada tahun 2024, Pemkab Kukar menargetkan perputaran uang di Lorong Pasar Ramadan mencapai Rp 20-30 miliar. Namun dengan lonjakan jumlah pengunjung dan besarnya transaksi, target itu berhasil terlampaui. Tahun ini, pemerintah meningkatkan target hingga Rp 50 miliar, mengingat tingginya antusiasme masyarakat dan berkembangnya jumlah pelaku usaha yang berpartisipasi.
“Kami optimistis target perputaran uang bisa meningkat. Dari Rp 30 miliar di tahun lalu, kami menargetkan Rp 40 hingga Rp 50 miliar tahun ini,” sebut Sukono.
Memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya, Lorong Pasar Ramadan kini telah menjadi ikon wisata kuliner di Kukar. Terpusat di depan Masjid Agung Sultan Sulaiman dan Kawasan Budaya, pasar ini menawarkan beragam jajanan takjil, makanan khas Ramadan, serta produk ekonomi kreatif seperti manik-manik, kain, dan pakaian gamis.
Kegiatan ini digelar selama bulan Ramadan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Kecamatan Tenggarong, Forum Pedagang, dan Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Masjid Agung Sultan Sulaiman. Tahun ini, pasar melibatkan lebih dari 200 tenant pedagang. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i