Senin, September 16, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lomba Masak Serba Ikan di Kutai Kartanegara, Wujud Inovasi Cegah Stunting

TENGGARONG – Di bawah langit cerah pada Rabu pagi (4/9/2024), halaman Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kutai Kartanegara disulap menjadi arena perlombaan yang sarat kreativitas.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kutai Kartanegara, Ahyani Fadianur Diani, dengan penuh semangat membuka Lomba Masak Serba Ikan (LMSI) Tahun 2024, sebuah ajang kuliner yang tidak hanya merayakan kelezatan olahan ikan, namun juga menjadi bagian dari upaya mencegah stunting di daerah tersebut.

Lomba yang diikuti oleh perwakilan dari tiga zona ini—Zona Hulu, Zona Tengah, dan Zona Pesisir—memamerkan kreasi menu ikan yang menggugah selera.

Kecamatan Anggana, yang mewakili Zona Pesisir, keluar sebagai juara pertama, membawa pulang uang pembinaan sebesar enam juta rupiah.

Sementara Kecamatan Muara Kaman dari Zona Tengah berada di posisi kedua dengan hadiah lima juta lima ratus ribu rupiah, dan Kecamatan Muara Wis dari Zona Hulu di posisi ketiga dengan lima juta rupiah.

Kemenangan ini bukan hanya tentang piala atau hadiah uang, namun juga kesempatan berharga untuk mewakili Kutai Kartanegara di tingkat Provinsi Kalimantan Timur pada Oktober 2024 mendatang.

Dalam sambutannya, Ahyani menekankan bahwa lomba ini bukan sekadar perlombaan kuliner, melainkan sebuah gerakan untuk memperkuat kesehatan masyarakat, khususnya dalam pencegahan stunting.

“Dengan menyebarluaskan informasi tentang kandungan gizi ikan, khususnya kepada para ibu, kita berharap ini bisa berdampak signifikan pada kesehatan dan kecerdasan anak-anak,” ujarnya dengan penuh harapan.

Ia juga mengajak para peserta untuk terus berinovasi dalam mengolah ikan. “Olahan ikan yang kreatif, dengan penyajian menarik dan cita rasa yang lezat, dapat menjadi solusi agar ikan lebih digemari, terutama oleh ibu hamil dan balita. Inovasi seperti inilah yang kami harapkan dari lomba ini,” tambah Ahyani.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi para ibu, khususnya penggerak PKK, dalam meningkatkan keterampilan memasak dengan bahan dasar ikan.

Ahyani berharap bahwa gerakan masyarakat makan ikan yang semakin kuat dapat mengubah pandangan masyarakat, menjadikan ikan sebagai sumber pangan penting di Kutai Kartanegara, yang pada gilirannya akan membantu mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut.

Turut hadir dalam acara ini adalah Yulaikah Sunggono, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Muslik, serta sejumlah ketua PKK kecamatan dan tamu undangan lainnya.

“Dengan acara ini kami berharap makanan ikan semakin menjadi bagian penting dari menu harian masyarakat, terutama bagi mereka yang rentan terhadap masalah kesehatan gizi seperti ibu hamil dan balita,” tutupnya. (*)

Penulis: Hanafi

spot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular