Minggu, Desember 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lebanon Kecam Israel dan Sekutu

KORANUSANTARA – Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat (AS) membuat peringatan kepada penduduknya. Mereka diminta untuk tidak berkunjung ke Lebanon karena situasi tidak kondusif. Penduduk yang berada di Lebanon juga diminta untuk kembali pulang secepatnya. Terlebih, penerbangan komersial masih tersedia.

Hizbullah memang ikut menyerang Israel sehari setelah Hamas melontarkan Operasi Badai Al Aqsa pada 7 Oktober lalu. Situasi kian memanas sejak ada bom yang jatuh di Rumah Sakit (RS) Arab Al-Ahli di Gaza City, Selasa malam, 17 Oktober 2023. Besoknya, ribuan penduduk Lebanon pendukung Hizbullah langsung turun ke jalan. Mereka membawa berbagai spanduk yang mengecam Israel dan sekutunya. Terutama AS.

Hizbullah serupa dengan Hamas. Mereka sama-sama partai politik yang memiliki sayap militer. Hamas memiliki Brigade Al Qasam, sedangkan Hizbullah memiliki Brigade Perlawanan Lebanon. Iran disinyalir sebagai penyumbang dana terbesar bagi Hizbullah dan Hamas.

Aksi massa di Lebanon berujung anarkistis. Sebagian kompleks Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Beirut dibakar. Karena insiden itu, anggota keluarga pegawai pemerintah AS dan staf kedutaan non-esensial diizinkan meninggalkan Lebanon.

’’Warga negara AS yang memilih untuk melakukan perjalanan ke Lebanon harus menyadari bahwa petugas konsuler dari Kedubes AS tidak selalu dapat melakukan perjalanan untuk membantu mereka,’’ bunyi peringatan dari Departemen Luar Negeri AS. Peringatan serupa dikeluarkan Inggris, Kanada, dan beberapa negara Eropa lainnya.

Serangan Hizbullah ke Israel telah membuat setidaknya dua prajurit Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan lima warga sipil terluka. Di sisi lain, delapan tentara Hizbullah juga dinyatakan tewas.

Israel terpaksa mengevakuasi penduduknya yang tinggal di area perbatasan dengan Lebanon. Seluruh permukiman dengan radius 2 kilometer diminta pindah ke flat yang disediakan pemerintah. Lalu, tentara IDF, tank, dan kendaraan lapis baja pengangkut personel dikerahkan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.

Komunitas internasional telah berusaha menahan risiko pertempuran lebih luas antara Israel dan Hizbullah. AS mengirimkan kapal perang. Harapannya, dengan unjuk kekuatan itu akan menghalangi Hizbullah dan Iran untuk melancarkan serangan skala penuh. Namun, krisis di Gaza terus memicu kemarahan di Lebanon dan seluruh jazirah Arab.

Penasihat keamanan nasional Israel memperkirakan, AS akan terlibat jika perang Gaza meningkat hingga Iran dan Hizbullah bergabung. Menurut Michael DiMino, peneliti di Prioritas Pertahanan yang bekerja sebagai analis kontraterorisme di CIA, kemungkinan keterlibatan langsung AS sekarang lebih tinggi daripada yang disadari kebanyakan orang. (*)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular