Rabu, April 2, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kukar Butuh Proteksi Harga dan Distribusi yang Adil, Supaya Jadi Lumbung Pangan Kaltim

TENGGARONG – Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung ketahanan pangan Kalimantan Timur (Kaltim). Sekarang, Kabupaten ini bahkan mampu menyuplai hingga 40 persen kebutuhan beras di provinsi. Sayangnya, potensi besar ini bisa terhambat jika tidak didukung kebijakan distribusi dan proteksi harga yang berpihak pada petani lokal.

Hal inilah yang terus coba digabungkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat. Dikatakan oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono, bahwa pihaknya telah melakukan berbagai terobosan untuk memperkuat sektor pertanian.

Mulai dari pembangunan kawasan pertanian terpadu hingga pemetaan wilayah produktif. Namun, masuknya bahan pangan dari luar daerah yang tidak terkontrol membuat harga komoditas lokal menjadi kurang kompetitif.

“Kalau beras dari luar masuk dengan harga yang lebih murah tanpa pengaturan yang jelas, petani kita yang rugi. Mereka tidak bisa bersaing dan ini bisa mematikan semangat produksi lokal,” ujarnya, Rabu (26/3/2025).

Ia menekankan pentingnya peran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dalam menjaga keseimbangan pasar. Menurutnya, distribusi bahan pokok harus dikendalikan agar tidak merugikan daerah-daerah penghasil seperti Kukar.

“Barang-barang yang masuk ke Kukar tidak semuanya bisa kami kontrol. Maka di sinilah pentingnya regulasi dan intervensi dari tingkat provinsi,” lanjutnya.

Sebagai bentuk keseriusan, Pemkab Kukar telah menetapkan tujuh kecamatan sebagai zona prioritas pengembangan pertanian, yakni Muara Kaman, Sebulu, Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Marangkayu, dan Kota Bangun. Program ini menjadi bagian dari target jangka menengah yang ditetapkan dalam Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) hingga tahun 2026.

Tujuannya jelas, memastikan Kukar tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal, tapi juga menjadi pusat distribusi pangan strategis di Kaltim “Kalau ada kebijakan yang berpihak, baik dalam pengendalian distribusi maupun stabilitas harga, Kukar bisa jadi andalan pangan Kaltim,” tegasnya. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular