Kamis, Januari 16, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Krisis Pelayanan di RSUD AWS: Anggota DPRD Kalimantan Timur Soroti Kendala Sistem dan Antrian Panjang

SAMARINDA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda kembali menjadi sorotan. Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, menyampaikan keprihatinannya terkait penumpukan pasien dan kendala teknis dalam pelayanan rumah sakit terbesar di provinsi tersebut.

Dalam keterangannya, Andi mengungkapkan bahwa sekitar 80-90% pasien yang dilayani di RSUD AWS merupakan peserta BPJS. Sistem pendaftaran berbasis online yang diterapkan rumah sakit ternyata belum sepenuhnya mampu mengatasi volume pasien yang tinggi.

“Sebagai seseorang yang pernah bekerja di RSUD AWS selama tujuh tahun, saya melihat langsung tantangan besar yang dihadapi. Saat ini sistem online yang digunakan sering bermasalah, dan jika server down, seluruh pelayanan poliklinik terganggu,” ujar Andi melalui pesan Instagram, Selasa (5/11/2024).

Ia menyoroti perlunya tindakan cepat dari pihak manajemen ketika sistem pendaftaran online mengalami gangguan. Salah satu solusi yang ia usulkan adalah membuka kembali opsi pendaftaran manual sebagai langkah darurat.

Dampak Nyata untuk Pasien BPJS
Masalah yang dihadapi RSUD AWS tidak hanya berhenti pada pendaftaran. Menurut Andi, antrian panjang juga kerap terjadi di apotek rumah sakit. Pasien, khususnya pengguna BPJS, sering harus menunggu obat berjam-jam setelah selesai pemeriksaan.

“Banyak pasien yang menghabiskan waktu dari pagi hingga sore hanya untuk menyelesaikan seluruh proses berobat. Ini jelas tidak ideal,” tambahnya.

Situasi ini, lanjut Andi, dapat berdampak serius, terutama bagi pasien dengan kebutuhan medis mendesak. Ia menegaskan bahwa peningkatan efisiensi dalam pelayanan adalah tanggung jawab utama pihak rumah sakit.

Sebagai anggota DPRD, Andi mendukung penuh upaya pembenahan layanan kesehatan di Kalimantan Timur. Ia menekankan pentingnya langkah konkret dari pihak manajemen RSUD AWS untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dan mengurangi waktu tunggu pasien.

“Saya yakin semua tenaga kesehatan di rumah sakit ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Namun, manajemen harus bergerak cepat dan mengambil tindakan nyata agar pelayanan berjalan lebih baik,” tegas Andi. (Adv)

Penulis: Hanafi

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular