KORANUSANTARA – Tantangan debat bakal capres yang dilayangkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) mendapat restu. Baik KPU maupun Bawaslu RI menyambut positif rencana tersebut.
Anggota Bawaslu RI Puadi mengatakan, secara teknis, tidak masalah jika kampus mengundang orang-orang yang digadang-gadang sebagai capres untuk beradu gagasan. Yang penting, jangan sampai ada atribut yang memperlihatkan identitas peserta pemilu. ’’Jadi, silakan saja,’’ ujarnya.
Kegiatan itu, lanjut dia, tidak bisa dimaknai sebagai kampanye. Sebab, sampai saat ini, tahapan pemilu belum masuk masa kampanye. Lagi pula, belum ada capres dan cawapres yang resmi ditetapkan. Meski ada beberapa nama yang digadang-gadang menjadi capres dan cawapres, mereka belum tentu menjadi pasangan calon.
’’Sebagai contoh, bisa saja sebelum pendaftaran ada salah seorang yang meninggal, tidak cukup mendapat dukungan parpol, atau ternyata tidak bersedia dicalonkan,’’ jelasnya.
Soal perizinan, Puadi menyebut tidak ada keharusan. Namun, untuk fungsi koordinasi, pihaknya menyarankan agar penyelenggara menyampaikan informasi ke Bawaslu. Tujuannya, untuk kepentingan pengawasan lantaran kegiatan dilaksanakan dalam tahapan pemilu.
Pernyataan senada disampaikan Komisioner KPU Idham Holik. Dia mengatakan, kampus memiliki kebebasan akademik yang harus dihormati. Nah, rencana debat bacapres itu menjadi salah satu representasi kebebasan di lingkungan civitas academica.
Idham menilai diskusi atau debat gagasan politik oleh kampus juga berdampak positif. Ruang publik sudah selayaknya diisi dengan wacana publik agar demokrasi makin sehat. Namun, dia menegaskan, debat bacapres itu bukan bagian dari tahapan pemilu. ’’Karena saat ini belum ada pasangan bakal capres dan cawapres yang didaftarkan ke KPU,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menuturkan, bacapres Ganjar Pranowo belum menerima undangan dari BEM UI terkait rencana debat tersebut. ’’Belum ada. Kan BEM UI hanya melemparkan wacana. Kalau berani, ayo berdebat dengan BEM UI. BEM UI akan menguliti setiap (bakal) capres,’’ katanya kepada awak media di gedung DPR, Senayan, kemarin.
Meski demikian, Said menyambut baik usulan adu gagasan para bacapres itu. Secara aturan juga tidak ada yang melarang. Jika memang rencana itu dilaksanakan, pihaknya yakin Ganjar akan datang. ’’Bukannya Pak Ganjar sudah terbiasa keluar-masuk kampus selama ini. Pak Ganjar akan welcome,’’ tegasnya.
Ketua Badan Anggaran DPR tersebut menambahkan, rencana debat bacapres oleh BEM UI itu mengemuka salah satunya karena bahasanya bombastis. Dia meyakini, mereka adalah anak-anak muda dengan intelektualitas memadai. ’’Artinya sudah mapan, mungkin yang diinginkan, ayolah para capres itu datangi kampus-kampus, kita berdiskusi merumuskan kebijakan bangsa ke depan kan begitu,’’ pungkasnya. (*)