TANJUNG REDEB – Guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) diminta legislatif untuk berkontribusi. Sekretaris Komisi I DPRD Berau, Ratna Kalalembang menuturkan, PAD dari BUMD belum menyentuh angka 10 persen dari jumlah APBD.
“Jadi hal itu perlu ditingkatkan, kontribusi BUMD untuk menyumbang PAD masih rendah,” katanya.
Diketahui, Berau memiliki tiga BUMD, yakni PT Indo Pusaka Berau (IPB), Perumda Batiwakkal, dan juga PT Hutan Sanggam. “Ketiga perusahaan tersebut belum diketahui secara jelas berapa sumbangannya terhadap PAD,” jelasnya.
Untuk itu, Politisi Partai Golkar tersebut mendorong perusahaan yang dinaungi BUMD untuk turut kontribusi dan berperan aktif dalam peningkatan PAD Kabupaten Berau.
“Jadi saya dorong kepada BUMD untuk saling kontribusi demi kemajuan pembangunan Daerah kita,” bebernya.
Di sisi lain, Ratna juga meminta untuk OPD bisa berinovasi dalam mengembangkan PAD. Termasuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau. Pasalnya pariwisata Berau digadang-gadang menjadi sumber pengganti batu bara yang selama ini masih bercokol di posisi pertama sebagai penyumbang PAD terbesar yakni 64 persen.
“Masuknya IKN ini dan Berau dianugerahi wisata yang indah. Harusnya bisa menjadi momen kebangkitan,” tuturnya.
Ia juga meminta Disbudpar agar tidak selalu merengek soal minimnya anggaran. Namun harus bisa memberi inovasi agar mendapatkan bantuan anggaran dari provinsi maupun pusat.
“Harus bisa inovasi. Jangan selalu bersandar pada minim anggaran,” ucapnya.
Inovasi dalam pembangunan pariwisata perlu gencar dilakukan. Begitu juga untuk sosialisasi. Event yang masuk dalam kalender pariwisata perlu dibenahi. Dan ditambah inovasinya. Agar masyarakat bisa juga menikmati.
“Banyak yang harus dibenahi. Saya harap OPD lainnya juga turut memberikan kontribusi untuk PAD,” pungkasnya. (ADV/KN)