KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sunggono bersama Asisten II Wiyono, menerima kunjungan kerja Kementerian Iklim dan Lingkungan Norwegia, di Ruang Eksekutif Kantor Bupati Kukar, Selasa (7/3/23).
Hadir mendampingi Sekda, dari Dinas Koperasi dan UKM Kukar Tajuddin, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kukar Sutikno, Perwakilan dari DLHK, Dinas Perkebunan dan DPMPTSP.
Sekda H Sunggono menyambut baik kedatangan Delegasi Kementerian Iklim dan Lingkungan Norwegia. Secara garis besar Ia menjelaskan tentang Kabupaten Kukar yang memiliki 20 Kecamatan dan 237 Desa/kelurahan. Komoditi unggulan Kukar telah berkembang usaha agribisnis perkebunan dengan 4 komoditi unggulan nasional, yaitu kelapa sawit, karet, kelapa, lada dan 3 komoditi andalan lokal terdiri dari kopi, kakao, aren dan beberapa komoditi potensial lainnya. Luas areal tanaman perkebunan di Kukar tahun 2022 sebesar 258.423 ha.
Lebih lanjut dikatakannya Hak Guna Usaha (HGU) PT Rea Kaltim Plantation tersebar di 16 desa 9 desa dikecamatan Kembang Janggut, 6 desa di Kecamatan Tabang dan 1 desa diKecamatan Kenohan. Hal ini dapat menggambarkan begitu besarnya potensi peran PT Rea Kaltim dalam menggerakkan perekonomian dikecamatan Kembang Janggut dan sekitarnya.
Pemerintah Kukar menyampaikan apresiasi kepada Permakultur Lanskap Berkelanjutan (PLANB) yang telah melaksanakan beberapa kegiatan pada tahun 2022 dibeberapa desa diKeamatan Kembang Janggut berupa penguatan perencanaan tatat guna lahan desa partisipatif, pelatihan dan pendampingan management practices kebun kelapa sawit swadaya dan pendampingan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Koperasi perkebunan Belayan Sejahtera.
Dukungan dan fasilitasi diberikan oleh Pemkab Kukar dalam mengembangkan kegiatan usaha perkebunan, menggerakkan roda perekonomian dan mengatasi berbagai permasalahan sosial yang muncul di Kecamatan Kembang Janggut dan sekitarnya telah banyak dilakukan dan ke depan akan tetap terus ditingkatkan
Harapan Pemkab Kukar terkait dengan keterlibatan PLANB dalam mendukung pengembangan sektor ekonomi, khususnya sektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kukar, antara lain, memfasilitasi penuntasan penyelesaian permasalahan keterlanjuran kebun kelapa sawit yang berada dalam KBK melalui mekanisme dan ketentuan yang sesuai peraturan perundang-undangan, melakukan pendampingan kepada lembaga pekebun dalam rangka memperkuat tata kelola usaha perkebunan kelapa sawit swadaya berkelanjutan, melakukan pendampingan terhadap koperasi perkebunan swadaya dalam rangka proses sertifikasi (ISPO dan atau RPSO), memberikan masukan kepada jajaran Pemkab Kukar, PT Rea Kaltim Plantation dalam rangka tata kelola perkebunan berkelanjutan, khususnya kelapa sawit, membantu/memfasilitasi terciptanya hubungan yang lebih baik lagi antara masyarakat dan lembaga perkebunan dengan PT Rea Kaltim Plantation.
Sementara, Arthur Sletteberg Chief Executive Officer (CEO) Abler Nordic, Delegasi Kementerian Iklim dan Lingkungan Norwegia mengadakan kunjungan ke Kukar dalam rangka memberikan apresiasi khusus kepada Pemkab Kukar atas inisiatif dan kepemimpinannya dalam membangun kolaborasi lintas sektor, serta sinergi kemitraan Pemda dengan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan perkebunan sawit di wilayah Kabupaten Kukar.
Dikatakannya, Kukar secara nasional merupakan eksportir CPO terbesar ke-35 di Indonesia dan kabupaten pionir investasi industri kelapa sawit di Kalimantan Timur. Hasil kajian menunjukan emisi GRK berasal dari perubahan lahan dan kompleksitas ekspansi perkebunan yang menciptakan kerentanan dan ketergantungan nafkah yang tinggi untuk petani swadaya.
Inisiatif awal yang telah dilakukan oleh PLANB-Abler Nordic dan PT REA Kaltim Plantations di Kecamatan Kembang Janggut telah membuahkan berbagai hasil sebagai model awal penguatan tata kelola SDA dan pengelolaan lanskap yang berkelanjutan.
“Untuk mendukung perkebunan di Kukar dalam meningkatkan nilai dan kapasitas hidup masyarakat secara berkelanjutan sehingga tidak hanya bermanfaat pada saat ini namun bermanfaat dimasa depan. Kami memberikan dukungan pada petani swadaya untuk memberikan akses keuangan jangka panjang yang mudah dan menarik bagi mereka. Selain itu kami juga memberikan pendampingan kepada petani swadaya terkait dengan penggunaan lahan desa, pelatihan pertanian yang naik dan juga bagaimana meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan sertifikasi,” katanya.
Sekarang pihaknya telah melihat perkembangan yang positif dari apa yang telah dilakukan selama ini. Kalau hal ini menunjukan tren yang sama akan menunjukkan dampak positif yang akan diterima petani swadaya, maka akan bisa bekerja dengan peningkatan produktivitas yang lebih baik dilahan dan juga akan terjadi peningkatan penghidupan.
Bersama dengan Kementerian Iklim dan lingkungan Norwegia dengan Abler Nordic sangat bangga bisa menjadi bagian proses menemukan solusi ini di Kabupaten Kukar.
Sehubungan dengan capaian yang telah dilakukan oleh desa dalam perumusan Rencana Tata Guna Lahan, peningkatan kapasitas BMP petani yang menunjang produktivitas hasil TBS, sertifikasi RSPO Koperasi Belayan Sejahtera dan model replanting kebun-kebun swadaya yang tidak produktif.
Kedutaan Besar Norwegia besama Abler Nordic bermaksud untuk melakukan kunjungan ke lokasi model dan ingin mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kukar atas prakarsa yang telah dilakukan.
Sementara ditambahkan Fakhrizal Nashr CEO PLANB mengungkapkan Platform Civic Public Private Partnership dalam proses dimasukkan ke dalam platform kolaborasi Aksi GESIT (Gerakan Inspiratif) dan IDAMAN (Inovatif, Daya Saing dan Mandiri) antara Pemerintah Kabupaten Kukar dengan dukungan PLANB-Abler Nordic dan PT REA Kaltim.
GESIT bertujuan untuk mensinergikan dan mensukseskan visi dan misi Bupati Kukar dan pembangunan perkebunan yang berkelanjutan dengan komitmen untuk menghindari perambahan ke dalam hutan. Kolaborasi pada tahap awal telah diwujudkan dalam bentuk fasilitasi RTGL di Desa Muai, Desa Perdana, Desa Kembang Janggut dan Desa Kelekat.
Pendampingan pelatihan budidaya kelapa sawit yang lebih baik untuk 1.230 petani, pencapaian sertifikasi RSPO Koperasi Perkebunan Belayan Sejahtera dari 157 petani seluas 588,74 ha, pembuatan demo plot peremajaan kebun kelapa sawit swadaya, persiapan akses modal kerja jangka panjang dan pinjaman peremajaan kebun kelapa sawit. (kn)