KORANUSANTARA – Keputusan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menetapkan Kaesang Pangarep sebagai ketua umum bermakna dua sisi. Secara substansi, sikap itu dinilai kemunduran. Namun, dari sisi politik, PSI dianggap cerdik memanfaatkan situasi.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyatakan, apa yang dilakukan PSI bukan hal baru. Perubahan ketua umum secara mendadak sebelumnya juga pernah terjadi saat Giring Ganesha tiba-tiba menggantikan Grace Natalie empat tahun lalu.
Namun, dalam kasus Kaesang, prosesnya lebih cepat. Dedi menilai yang terjadi sekarang bertolak belakang dengan idealisme PSI, yakni praktik berpolitik yang berbeda. ”Perjuangan substansial itu sudah hilang. Mereka mengedepankan politik gimmick,” ujarnya dalam diskusi virtual.
Apa yang dilakukan PSI, lanjut Dedi, sudah tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan partai pada umumnya. Yakni berorientasi kekuasaan dengan cara-cara yang pragmatis. Namun, dari sisi politik, Dedi mengakui bahwa sikap PSI sangat cerdik. Terlepas dari kapasitas politiknya, Kaesang merupakan sosok yang berpengaruh. Sebab, dia punya akses langsung ke penguasa, yakni ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sementara itu, Sekjen PSI Raja Juli Antoni menepis tudingan miring kepada PSI. Dia menegaskan, pemilihan Kaesang sudah sesuai dengan aturan partai. Soal waktu yang singkat, itu bukan masalah. ”Bagi kami bukan persoalan, selama semua kader se-Indonesia percaya,” ujarnya seusai deklarasi Senin malam, 25 September 2023.
Raja juga menepis anggapan bahwa pemilihan tanpa melibatkan kader. Sebelum diformalkan Senin malam, pihaknya sudah menggelar forum resmi Kopi Darat Nasional di mana semua pengurus seluruh Indonesia berkumpul. Di situ kemudian disepakati mendukung Kaesang menjadi ketua umum. ”Jadi melalui forum yang sangat demokratis,” kata aktivis Muhammadiyah itu.
Terpisah, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, pengangkatan Kaesang sebagai ketua umum PSI akan mengubah konstelasi politik nasional menjelang pemilu tahun depan. Hal tersebut disebabkan status Kaesang sebagai putra Presiden Jokowi.
”Di belakang Mas Kaesang ada presiden. Tapi, di satu sisi kita ikut bahagia karena politik nasional semakin ramai, dinamis, dan ya kita berdoa. Welcome to the jungle,” ungkapnya. (*)
