TENGGARONG – Baby blues, kondisi emosional yang dialami ibu pasca melahirkan, masih kerap terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Meskipun belum ada data pasti terkait jumlah kasus ini, fenomena baby blues ditemukan di berbagai kelompok ibu, baik ibu muda maupun ibu yang belum siap secara mental atau fisik menghadapi kelahiran.
“Baby blues masih sering terjadi, bukan hanya pada ibu muda. Banyak ibu yang tidak sepenuhnya siap atau mengalami kehamilan tidak terencana juga merasakan hal serupa,” ungkap Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (KKK) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kukar, Sri Lindawati, Rabu (13/11/2024).
Sebagai langkah pencegahan, DP2KB Kukar menekankan pentingnya pendampingan selama masa kehamilan, persalinan, hingga pengasuhan anak. “Pendampingan sangat penting agar ibu lebih siap secara fisik dan mental. Kehamilan, persalinan, hingga pengasuhan sebaiknya direncanakan dengan matang,” jelasnya.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran keluarga, DP2KB Kukar juga mengampanyekan slogan “Hidup Berencana Itu Keren” yang menyoroti pentingnya perencanaan keluarga untuk mengurangi risiko baby blues dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Harapannya, dengan perencanaan yang baik, risiko baby blues bisa diminimalkan, dan kesejahteraan keluarga meningkat,” tutupnya. (Yudi/Adv)