JAKARTA – Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara mengatakan peningkatan penjualan yang terjadi pada Februari 2025 tidak terlepas dengan adanya insentif pajak Opsen yang diberikan oleh beberapa daerah.
“Adanya isnentif atau stimulus Pajak Opsen ini sangat berpengaruh (untuk penjualan),” kata Kukuh Kumara seperti dikutip dari Antara, Selasa (11/3/2025).
Perlu diketahui bahwa penjualan Wholesales pada Februari 2025 terdapat peningkatan sebesar 2,2 persen atau 72,295 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu hanya berhasil sebanyak 70.722 unit.
Sementara itu, penjualan ritel masih cenderung kurang bergairah hanya berhasil mencatatkan sebanyak 69.872 unit pada Februari 2025 dan jika dibandingkan tahun lalu di periode yang sama justru mengalami penurunan sebanyak 0,8 persen atau 70.420 unit.
Penurunan ini disebabkan adanya isu-isu yang mengaitkan kekhawatiran para calon pembeli terkait pajak Opsen yang meningkat di beberapa daerah yang ada di Indonesia, sehingga calon pembeli banyak yang menahan untuk membeli kendaraan pada masa-masa ini.
“Ini cukup menarik kalau diamati, tapi terlalu dini kalau kita mengatakan ada peningkatan. Satu, pada waktu Januari itu kan ada gonjang-ganjing mengenai pajak Opsen. Begitu ada gonjang-ganjing ketidakpastian mengenai Opsen, mereka menunda,” ujar dia.
Oleh karena itu, dia berharap perjalanan penjualan yang cukup positif di Februari masih bisa berlanjut hingga akhir tahun 2025, sehingga pemerintah daerah (pemda) mau mempertimbangkan untuk meningkatkan pajak Opsen.
Menurut dia, jika pemda mau menahan untuk tidak meningkatkan nilai pajak Opsen untuk kendaraan baru, maka penjualan yang meningkat juga memberikan dampak positif bagi pemasukan pajak daerah tersebut.
“Dengan makin banyak mobil yang dijual, maka pemda dapat pendapatan pajak yang setimpal. Tapi kalau penjualannya menurun, pendapatan pemda juga akan menurun,” ucap dia.
“Harapan kami kita bisa mempertahankan dan juga meningkatkan penjualan yang terjadi di dua bulan pertama ini,” tutur dia.
Pada tahun ini, Gaikindo telah menetapkan angka penjualan yang bakal diperkirakan mencapai 950 ribu unit dalam setahun. Meski begitu, angka tersebut masih bisa berubah tergantung kondisi perekonomian dan juga kebijakan yang ada di Indonesia.
Pada tahun 2024, Gaikindo sudah merilis penjualan kendaraan roda empat. Catatan yang kurang baik harus diterima Gaikindo pada tahun ini. Pihaknya hanya berhasil mencatat penjualan sebanyak 865.723 unit atau 13,9 persen pada segmen wholesales jika dibandingkan dengan tahun 2023.
Sementara pada ritel sales, Gaikindo mencatat penjualan hanya sebanyak 889.680 unit atau mengalami penurunan 10,9 persen jika dibandingkan tahun 2023 mencapai 998.059 unit. (ANT/KN)
Pewarta : Chairul Rohman
Editor : Mahmudah