KORANUSANTARA – Taylor Swift tak cuma punya pengaruh besar di musik. Akhir pekan lalu, dia ikut andil dalam menaikkan jumlah pendaftar pemilih di Amerika Serikat. Pada 21 September, dia merayakan Hari Pendaftaran Pemilihan Nasional dengan unggahan di Instagram story.
Swift mengajak para fansnya, Swifties, untuk beramai-ramai mendaftar jelang pemilihan umum pada November 2024. ’’Aku sangat beruntung bisa melihat banyak orang di konser-konserku di Amerika Serikat baru-baru ini. Aku mendengar kalian melantangkan suara dan aku tahu betapa (kuatnya suara) itu. Pastikan kalian siap menggunakan suara kalian di pemilu kita tahun ini!” tulisnya.
Ajakan tersebut pun ampuh menaikkan jumlah pendaftar pemilih di laman Vote.org. Mengutip data laman tersebut, Minggu, 24 September 2023, jumlah traffic laman itu naik hingga lebih dari 1.200 persen dalam sehari. ’’Situs kami menerima rata-rata 13 ribu pendaftar baru tiap 30 menit, sebuah angka yang bakal membuat Taylor Swift bangga,” ungkap CEO Vote.org Andrea Hailey, merujuk pada angka 13 favorit Swift, lewat pernyataan tertulis.
Lonjakan itu segera menjadi rekor baru bagi Vote.org. Sebelumnya, rekor tertinggi dicatat pada 2020. Selama sehari, tercatat ada 35 ribu orang yang melakukan pendaftaran daring. Hailey menyatakan, kenaikan signifikan –mencapai 115 persen dibanding tahun 2022– terjadi di kategori usia 18 tahun atau usia pemilih pertama.
’’Lagi dan lagi, anak-anak muda hadir dan menunjukkan bahwa mereka peduli akan hak mereka dan siap datang ke bilik suara,” lanjutnya. Hailey menjelaskan, sebagai partner Vote.org, Swift memiliki dampak yang cukup besar. Meski jarang menyatakan sikap politiknya pada publik, musisi yang bakal merilis 1989 (Taylor’s Version) itu aktif mengajak para Swifties untuk mendaftar sebagai pemilih. (*)
