Minggu, Juni 15, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

ICI 2025: Indonesia Tawarkan Visi Investasi Infrastruktur Global

JAKARTA – International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta tidak sekadar menjadi ajang pertemuan para pemangku kepentingan pembangunan, tapi juga panggung strategis bagi Indonesia untuk menawarkan peluang investasi infrastruktur berskala global.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyebut konferensi ini sebagai momentum penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai simpul konektivitas global dan geostrategis dunia.

Diselenggarakan di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Rabu (11/6/2025), ICI 2025 dihadiri oleh lebih dari 7.000 peserta dari 26 negara serta delegasi dari berbagai lembaga pembiayaan global dan investor besar.

“Kita berada di persimpangan strategis Samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia tidak hanya menjadi pasar besar, tapi juga penghubung penting dalam arsitektur ekonomi global,” ujar Menko AHY dalam pidato pembukaannya.

Konferensi ini mengundang lembaga dan investor papan atas seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, IFC, ADB, dan The Asia Group, yang menunjukkan minat kuat terhadap proyek infrastruktur nasional di bidang energi, transportasi, digitalisasi, dan ketahanan air.

Menko IPK, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama para menteri dan wakil menteri secara simbolis membuka acara ICI 2025 dengan memegang LED cube. (Foto : Nicha/ Koran Nusantara)

Menko AHY menekankan pentingnya menciptakan ekosistem investasi yang kondusif, transparan, dan berorientasi pada keberlanjutan. Menurutnya, pembangunan infrastruktur Indonesia tidak lagi bisa bergantung sepenuhnya pada belanja negara.

“Kita perlu menyambut mitra global, bukan hanya sebagai penyandang dana, tapi sebagai partner strategis untuk membangun masa depan bersama,” ujarnya.

Ia menambahkan, proyek-proyek nasional harus membuka ruang kolaborasi, mulai dari skema public-private partnership (PPP), pendanaan hijau (green financing), hingga teknologi ramah lingkungan.

AHY juga melihat infrastruktur sebagai bentuk baru dari diplomasi pembangunan. Dengan meningkatnya kompleksitas geopolitik global, kerja sama pembangunan infrastruktur dinilai mampu menjadi jembatan hubungan antarnegara.

“Infrastruktur tidak netral secara politik. Ia bisa menjadi instrumen diplomasi, kedaulatan, bahkan perdamaian,” tegasnya.

Menko IPK, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konferensi pers usai pembukaan acara ICI 2025 di JICC , Rabu (10/11/2025). (Foto : Nicha/ Koran Nusantara)

Dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, kata Menko AHY, Indonesia perlu mendorong investasi pada sektor-sektor produktif seperti pertanian modern, industri berbasis teknologi, pelabuhan internasional, dan platform digital.

ICI 2025 bukan hanya agenda seremonial, tetapi juga menjadi forum transaksional dan strategis. Dalam beberapa sesi panel, pemerintah Indonesia mempresentasikan sejumlah proyek prioritas nasional yang siap ditawarkan kepada mitra global, termasuk smart city development, jaringan logistik terpadu, dan infrastruktur energi terbarukan.

Oleh sebab itu, Menko AHY menegaskan Indonesia tidak hanya menawarkan proyek, tapi juga visi.

“Yang kita tawarkan adalah mimpi besar: menjadikan Indonesia pusat gravitasi ekonomi regional yang tangguh, adil, dan berkelanjutan,” tutupnya. (CHA/KN)

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular