KORANUSANTARA – Ganjar Pranowo menegaskan, jika nanti terpilih dalam Pilpres 2024, dirinya siap menaikkan alokasi anggaran untuk kepentingan pengembangan riset di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Ganjar saat menghadiri Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Makassar, Minggu, 5 November 2023.
Di hadapan para cendekiawan muslim, Ganjar menyatakan, saat ini riset belum menjadi prioritas. Buktinya, anggaran riset di Indonesia belum sampai 1 persen. ’’Jika dibandingkan dengan negara lain, kita kalah jauh,’’ terang mantan gubernur Jawa Tengah itu.
Jika nanti mendapat amanat jadi presiden, Ganjar pun berkomitmen untuk menaikkan anggaran riset minimal 1 persen dari produk domestik bruto (PDB). Dengan anggaran tersebut, dia meyakini pelaksanaan riset di Indonesia bisa berjalan optimal. Anggaran itu antara lain untuk menggerakkan perguruan tinggi sehingga tercipta inovasi dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan bangsa.
Dia juga menyebut potensi green energy dan blue energy di Indonesia. ’’Itu kan potensinya besar dan belum dikelola secara optimal. Tapi, bagaimana caranya agar kita bisa mengelola potensi itu dengan baik. Maka, jawabannya adalah riset,’’ tegasnya.
Tidak hanya optimalisasi potensi ekonomi yang belum dikelola. Menurut Ganjar, berbagai sumber daya juga bisa dikembangkan melalui riset. Misalnya, kelapa sawit yang selama ini hanya dijual dan diolah menjadi minyak. Belum lagi soal pangan. Dengan riset yang kuat, Indonesia bisa menjadi negara unggul sebagai penghasil pangan terbesar di dunia. ’’Kita bisa tugaskan perguruan tinggi, misalnya IPB atau lainnya, untuk meriset. Para cendekiawan dari ICMI terlibat. Saya yakin pasti bisa,’’ paparnya.
Memang, lanjut Ganjar, dibutuhkan waktu yang tak sebentar untuk mewujudkannya. Selain itu, idealnya, anggaran yang diinvestasikan juga tidak kecil. ’’Tapi, sangat bisa asal kita mau. Anggaran riset bisa terus kita naikkan kalau anggaran negara kita besar. Tidak dikorupsi dan dikelola secara digital,’’ pungkasnya. (*)