SAMARINDA – Kondisi infrastruktur jalan di Kutai Barat dan Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, kembali menjadi sorotan. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, mengungkapkan bahwa kerusakan jalan di wilayah tersebut memerlukan penanganan serius dan alokasi anggaran yang lebih besar.
Sebagai perwakilan daerah tersebut, Ekti menekankan perlunya perhatian lebih dari pemerintah, terutama dalam alokasi anggaran yang memadai untuk perbaikan jalan di kawasan itu.
Ekti menjelaskan bahwa kondisi jalan di Kubar-Mahulu masih jauh dari kata layak, dengan berbagai ruas yang rusak parah, terutama akses menuju Mahulu. Menurutnya, status “non-status” yang dimiliki beberapa ruas jalan ini menjadi salah satu penghambat dalam memperoleh dukungan anggaran penuh dari APBD maupun APBN.
“Sudah ada perhatian dari pemerintah provinsi, tetapi masih kurang maksimal, mengingat panjangnya jalan yang perlu diperbaiki,” ujar Ekti pada Minggu (27/10/2024). Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah provinsi dan pusat untuk menangani permasalahan infrastruktur ini, yang berdampak langsung pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai putra daerah, Ekti menyatakan komitmennya untuk terus mendorong peningkatan alokasi anggaran di sektor ini. Ia menyoroti bahwa infrastruktur yang baik akan mengurangi biaya logistik dan meringankan beban masyarakat, terutama yang mengandalkan sembako.
Meskipun ada perbaikan jalan dalam beberapa tahun terakhir, Ekti menilai upaya tersebut masih jauh dari cukup. “Selama lima tahun ini, sudah ada perbaikan, tapi masih jauh dari cukup. Ratusan kilometer jalan butuh peningkatan kualitas, bukan hanya perbaikan sementara,” jelasnya.
Dengan menyuarakan aspirasi ini, Ekti berharap pemerintah akan memberikan perhatian lebih besar bagi infrastruktur di Kubar-Mahulu, demi mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat. (Adv)
Penulis: Hanafi