TENGGARONG – Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berinovasi, dalam meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN). Ditengah kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025, BKPSDM Kukar menyiapkan Sistem Pengembangan Kompetensi Terintegrasi, sebuah program prioritas yang akan memastikan setiap ASN tetap mendapatkan pelatihan dan peningkatan kompetensi secara optimal.
Sekretaris BKPSDM, Rokip, mengungkapkan bahwa sistem ini hadir sebagai solusi atas keterbatasan anggaran pelatihan di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Saat ini, banyak OPD mengalami pengurangan anggaran pelatihan. Oleh karena itu, kami merancang sistem daring yang memungkinkan ASN tetap bisa meningkatkan kompetensinya tanpa harus terkendala anggaran besar. Sistem ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan pelatihan OPD dengan lebih efektif,” jelasnya.
Gagasan pengembangan sistem ini muncul setelah evaluasi menunjukkan bahwa dalam dua tahun terakhir, banyak pelatihan yang dilakukan secara terpisah oleh OPD masing-masing tanpa adanya pelaporan terpusat ke BKPSDM. Akibatnya, capaian pengembangan kompetensi ASN di Kukar terlihat rendah, meskipun anggaran yang dikeluarkan cukup besar.
“Anggaran pengembangan kompetensi itu cukup tinggi, tetapi data pelatihannya tidak terhimpun secara baik, sehingga indeks profesionalitas ASN di Kukar dianggap rendah. Dengan sistem ini, semuanya akan tercatat dan lebih terorganisir,” ungkapnya.
Dengan adanya Sistem Pengembangan Kompetensi Terintegrasi, setiap kegiatan pelatihan ASN akan terdokumentasi dalam satu dashboard digital yang bisa diakses oleh pegawai dan OPD terkait.
“Sistem ini akan memastikan bahwa semua data terekam dengan baik. ASN juga bisa melihat perkembangan mereka sendiri, apakah sudah memenuhi target pelatihan 20 jam per tahun atau belum,” tandasnya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i