Kamis, Juni 12, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DLHK Kukar Ajak Masyarakat Turut Menjaga Kebersihan di Taman Tanjong

TENGGARONG – Sejak diresmikan pada awal 2025, Taman Tanjong di jantung Kota Tenggarong telah menjelma menjadi magnet wisata baru, bagi warga Kutai Kartanegara (Kukar). Setiap akhir pekan, taman ini tak pernah sepi dari hiruk-pikuk keluarga yang berlibur, muda-mudi berswafoto. Hingga anak-anak yang riang bermain di atas rumput sintetis yang terhampar luas.

Dengan desain modern yang dipadukan nuansa hijau dan fasilitas ramah publik, Taman Tanjong hadir sebagai ruang terbuka yang merekatkan warga dari berbagai latar. Deretan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal yang menjajakan kuliner, jalur pedestrian yang lebar, hingga arena bermain anak menjadi daya tarik utama kawasan ini.

Namun di balik wajah cantik Taman Tanjong, tersimpan satu persoalan yang tak kalah mencolok, yakni masalah kesadaran pengunjung terhadap kebersihan.

“Kami sering temukan sampah berserakan, padahal tempat sampah tersedia dan rambu larangan buang sampah sudah terpasang di banyak titik,” ungkap Kepala Dinas Lingkubgan Hidup dan Kehutana (DLHK) Kukar, Slamet Hadiraharjo, Selasa (10/6/2025).

Ia juga menuturkan bahwa taman ini dibangun sebagai ruang publik yang bisa diakses siapa saja, tanpa biaya, dan dengan fasilitas yang terus ditingkatkan. Sayangnya, masih ada sebagian pengunjung yang belum menunjukkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan taman.

“Pemkab Kukar membangun taman ini sebagai ruang bersama. Tapi menjaga dan merawatnya bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab kolektif,” tegasnya.

Pengelolaan Taman Tanjong melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan DLHK Kukar fokus pada pemeliharaan taman, Dishub menangani pengaturan parkir, DiskopUKM mengelola aktivitas UMKM, sementara pengamanan dilakukan oleh Satpol PP.

Untuk menjaga kebersihan, setiap hari sejak dini hari, Pasukan Merah Putih dikerahkan untuk menyapu dan membersihkan taman dari sisa-sisa aktivitas pengunjung malam sebelumnya. “Kami tidak pernah absen. Setiap pagi petugas kami turun membersihkan taman. Tapi kalau masyarakat tak ikut menjaga, upaya ini tidak akan cukup,” imbuh Slamet.

Taman Tanjong sejatinya adalah simbol transformasi wajah kota. Namun, seperti banyak taman kota lainnya, tantangan utamanya bukan sekadar teknis, melainkan budaya. Slamet berharap taman ini bisa menjadi percontohan destinasi wisata bersih dan tertib di Kukar, sejalan dengan semangat One Zero Waste yang terus didorong pemerintah.

“Ayo kita jaga bersama taman ini. Tempat sampah sudah tersedia, rambu-rambu pun sudah terpasang. Yang perlu ditumbuhkan kini adalah rasa memiliki dan tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular