TENGGARONG – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memperkenalkan konsep pertanian terpadu kepada Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) sebagai strategi untuk meningkatkan efisiensi sumber daya dan mengurangi limbah dalam sektor pertanian.
Konsep pertanian terpadu ini menggabungkan pertanian tanaman pangan dengan peternakan, memungkinkan pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk organik, serta sisa tanaman sebagai pakan ternak. Program pelatihan berbasis ramah lingkungan ini diselenggarakan di UPTD Balai Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kalimantan Timur (Kaltim) untuk memberikan pemahaman kepada PPS tentang cara mengimplementasikan sistem tersebut di lapangan.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa metode ini membantu petani mengoptimalkan sumber daya yang ada dan sekaligus mengurangi limbah.
“Pertanian terpadu adalah solusi untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya. Petani bisa menghemat biaya pupuk dan pakan, serta menjaga keseimbangan alam. Kami berharap PPS dapat mengajarkan dan mendorong petani di daerah mereka untuk mencoba sistem ini,” ujarnya, Jumat (8/11/2024).
Menurut Taufik, pelatihan ini juga fokus memberikan keterampilan kepada PPS dalam mengajarkan teknik pertanian yang mudah diadaptasi di daerah pedesaan, khususnya yang minim akses teknologi dan sumber daya modern. PPS diharapkan menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan informasi dan inovasi pertanian hingga ke pelosok Kukar.
Pemkab Kukar melalui Distanak optimis, dengan penerapan teknik pertanian yang berkelanjutan, sektor pertanian di Kukar akan tetap produktif dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
“Kami akan terus mendampingi PPS dan petani agar mereka mampu beradaptasi dengan perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan pertanian di Kukar. Semoga upaya ini menjadikan Kukar lebih mandiri, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” tutup Taufik. (Yudi/Adv)