KORANUSANTARA – Pemeriksaan terkait keterlibatan pesohor terhadap promosi judi online tidak berhenti pada Wulan Guritno. Senin, 2 Oktober 2023, Bareskrim Polri memanggil Amanda Manopo. Pemeriksaan berlangsung selama lebih dari tujuh jam.
Sebelumnya, Amanda Manopo sempat dipanggil untuk klarifikasi pada 27 September 2023. Namun, pemeriksaan tersebut tertunda dengan alasan yang tidak diketahui.
Amanda tiba di Kantor Bareskrim pukul 11.00. Sekitar pukul 20.10, sebenarnya Amanda selesai untuk diperiksa. Namun, ternyata penyidik mendapatkan temuan baru. “Akhirnya. Diperiksa lagi,” ujar petugas yang mengetahui kasus tersebut.
Sementara Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipid Siber) Bareskrim Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan bahwa sejak awal memang direncanakan pemeriksaan terhadap artis Amanda Manopo.
Di sisi lain, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terus menyetop upaya transaksi judi online di tanah air. Yang dari polanya tahun ini, diperkirakan mengalami lonjakan transaksi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menjabarkan, selama September, lembaganya telah memblokir lebih dari seribu rekening. Yang diduga kuat melakukan transaksi judi online dengan nilai lebih dari Rp 200 triliun. “Kalau ditotal dari Januari jumlahnya jauh lebih banyak,” jelasnya.
Transaksi ratusan triliun itu didapat PPATK dari pelacakan mutasi rekeningnya melibatkan jutaan masyarakat. Dengan pola modus yang bervariasi. Namun untuk tahun ini, pola transaksi judi online tersebut sudah menyentuh cripto currency. Atau memakai transaksi dengan menggunakan uang digital.
Sebelumnya, PPATK telah mengaduit data mengenai laporan mencurigakan terkait judi online pada 1 Januari-30 Agustus. Dari sana, hitung-hitungan PPATK diperoleh adanya lebih dari 7.500 laporan transaksi terkait judi online itu.
Sementara data lima tahun terakhir, PPATK telah mengungkap terjadi 156 juta transaksi judi online pada 2017-2022. Dengan nilai perputaran uang mencapai Rp 190 triliun. Ironisnya, pelaku judi online itu masyoritas merupakan masyarakat berpenghasilan rendah. Yang melakuan judi dengan taruhan kecil. Di bawah Rp 100 ribu.(*)
