SAMARINDA – Perjalanan hidup sering membawa kejutan. Begitu pula kisah Andi Satya Adi Saputra, Anggota DPRD Kalimantan Timur, yang sebelumnya mengabdikan diri sebagai dokter.
Pilihannya untuk terjun ke dunia politik berawal dari panggilan hati untuk memberi manfaat yang lebih luas kepada masyarakat.
“Sebenarnya, saya tidak pernah terpikir untuk terjun ke politik. Namun, saya percaya bahwa setiap manusia harus berbuat lebih baik untuk sesamanya. Sebagai dokter, saya membantu pasien satu per satu. Tapi sebagai legislator, saya bisa menyentuh lebih banyak orang melalui kebijakan yang dibuat,” ungkap Andi.
Pindah Peran, Tetap Melayani
Selama tujuh tahun berdinas di Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie, Samarinda, Andi banyak belajar tentang kebutuhan masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.
Namun, keterbatasan dampak yang dirasakannya sebagai dokter mendorongnya mencari cara lain untuk berkontribusi lebih besar.
“Misalnya, jika kita merumuskan peraturan daerah tentang perlindungan ibu dan anak, kebijakan ini bisa menyentuh ribuan bahkan jutaan orang. Itu lebih luas dibandingkan hanya melayani kasus per kasus sebagai dokter,” tambahnya.
Andi juga berbagi rencananya untuk fokus pada isu kesehatan dan pendidikan selama masa jabatannya di DPRD.
Sebagai mantan dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman dan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, ia berharap dapat mengintegrasikan pengalamannya di dunia medis dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kaltim.
Dukungan Keluarga, Fondasi Utama
Keputusan Andi untuk memasuki dunia politik juga mendapat dukungan penuh dari keluarga.
Menurutnya, dukungan keluarga sangat penting, terutama dalam menyeimbangkan waktu antara tugas sebagai wakil rakyat dan kehidupan pribadi.
“Keluarga saya mendukung penuh keputusan ini. Walaupun menjadi anggota dewan akan menyita lebih banyak waktu dibandingkan saat menjadi dokter, ini adalah komitmen bersama untuk memberikan manfaat kepada masyarakat,” jelasnya.
Menariknya, Andi tumbuh di keluarga dokter yang juga banyak berkiprah di dunia politik.
Namun, ia menegaskan bahwa keputusan ini muncul dari keinginannya sendiri, bukan karena paksaan keluarga.
“Orang tua saya sebenarnya tidak pernah mendorong saya untuk terjun ke politik. Bahkan, tawaran-tawaran politik sering ditahan agar tidak sampai ke saya. Tapi jalan hidup saya menemukan arah ini,” katanya.
Harapan untuk Masa Depan Kaltim
Melalui perannya di DPRD, Andi berharap dapat memperjuangkan kebijakan yang membawa perubahan signifikan bagi Kalimantan Timur, terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
“Insya Allah, saya akan tetap mempertahankan fokus pada isu kesehatan dan pendidikan. Semoga melalui peran ini, manfaat yang saya berikan bisa dirasakan lebih luas,” tutupnya dengan penuh optimisme. (Adv)
Penulis: Hanafi