SAMARINDA — Kabar duka menyelimuti Provinsi Kalimantan Timur. Awang Faroek Ishak, Gubernur ke-9 Kaltim, meninggal dunia pada Minggu malam (22/12/2024), sekitar pukul 21.00 Wita di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan.
Awang Faroek Ishak (AFI) menjabat sebagai gubernur selama dua periode, yakni 2008–2013 bersama Farid Wajdy dan 2013–2018 bersama Mukmin Faisyal. Dalam masa kepemimpinannya, ia meninggalkan warisan berharga berupa pembangunan infrastruktur dan berbagai inovasi yang hingga kini dinikmati masyarakat Kaltim.
Jejak Prestasi Awang Faroek Ishak
AFI dikenal sebagai pemimpin visioner yang mempelopori sejumlah inisiatif strategis. Salah satunya adalah penerapan Sistem E-Governance, yang menjadi terobosan dalam meningkatkan pelayanan publik berbasis teknologi di masa transisi digital.
Program unggulan lainnya adalah One Data One Map, yang meraih penghargaan nasional selama tiga tahun berturut-turut. Program ini bertujuan menyelaraskan data dan peta sektor-sektor penting seperti pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan pertanian, sehingga mengurangi tumpang tindih informasi.
Di bidang infrastruktur, AFI berperan besar dalam pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Bandara APT Pranoto di Samarinda, serta perpanjangan landasan pacu di tiga bandara perintis di kawasan perbatasan Kaltim dan Kaltara.
Selain itu, di sektor pendidikan, AFI menggagas Program Beasiswa Kaltim Cemerlang, yang membantu lebih dari 200 ribu pelajar Kaltim mengakses pendidikan yang lebih baik.
Profil Awang Faroek Ishak
AFI lahir pada 31 Juli 1948 di Tenggarong sebagai anak ke-11 dari 13 bersaudara, pasangan Awang Ishak dan Dayang Johariah. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat di Tarakan, kemudian melanjutkan SMP dan SMA di Tenggarong.
Tahun 1973, AFI menyelesaikan studi S-1 di Fakultas Keguruan Ilmu Sosial IKIP Malang, disusul gelar Magister Manajemen pada 1997 dan Magister Ketahanan Nasional Universitas Indonesia pada 1998.
Kariernya dimulai pada 1973 sebagai staf di Kantor Gubernur Kaltim. Ia juga pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor III Universitas Mulawarman dan Dekan FKIP (1978–1982).
Kiprah politiknya diawali sebagai Anggota DPR-RI selama dua periode (1987–1997), sebelum menjadi Wakil Ketua Komisi II dan anggota Komisi X. AFI juga pernah menjabat sebagai Bupati Kutai Timur (2000–2003 dan 2006–2008) hingga akhirnya menjadi Gubernur Kaltim.
Di penghujung karier, ia kembali ke DPR-RI pada periode 2019–2024.
Kenangan dan Warisan
AFI menikah dengan Ence Amelia Suharni dan dikaruniai tiga anak: Alm. Awang Ferdian Hidayat, SE, Dayang Donna Walfiares Tania, S.Psi, dan Awang Fauzan Rahman.
Meski sempat menghadapi kontroversi terkait kasus izin usaha pertambangan, visi dan dedikasinya untuk membangun Kaltim tetap layak mendapat penghargaan. Sebagai gubernur yang memimpin dalam masa penuh tantangan, kontribusinya menjadikan Kaltim lebih maju dan berdaya saing.
Selamat jalan, Awang Faroek Ishak. Jejakmu akan selalu menjadi inspirasi bagi pembangunan Kalimantan Timur. Semoga amal ibadah diterima di sisi-Nya.
Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Agus S