Senin, Mei 5, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bappenas susun Voluntary National Review Indonesia 2025

JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyusun Voluntary National Review (VNR) Indonesia 2025.

Penyusunan ini sebagai komitmen global dalam melaksanakan dan melaporkan capaian, tantangan, serta praktik baik dari implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).

Tema laporan VNR Indonesia 2025 adalah “Fostering Inclusive Growth: Advancing a Sustainable and Resilient Indonesia” dengan fokus pada lima tujuan TPB/SDGs, yakni Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Tujuan 5: Kesetaraan Gender, Tujuan 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Tujuan 14: Ekosistem Lautan, serta Tujuan 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

“Di sini dapat disampaikan dalam laporan ini, kita fokus menuju target pertumbuhan sesuai isi RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) dan visi presiden terpilih, tetapi yang inklusif dan tetap sustainable dan resilience,” ujar Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas Pungkas Bahjuri Ali selaku Kepala Sekretariat Nasional SDGs dalam Acara Konsultasi Publik Rancangan Laporan VNR Indonesia 2025, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, kelima TPB/SDGs yang difokuskan dalam penyusunan VNR 2025 merupakan pesan utama dari pemerintah Indonesia terkait arah ke depan.

Dalam konteks itu, Bappenas juga mempertimbangkan faktor-faktor eksternal, seperti tekanan geopolitik dan ekonomi global yang sangat dinamis.

Laporan VNR merupakan instrumen penting untuk mengukur kemajuan implementasi TPB/SDGs di tingkat nasional, sekaligus bentuk akuntabilitas dan transparansi Indonesia kepada komunitas global.

VNR 2025 disebut menjadi bukti pembangunan berkelanjutan dan ketahanan ekonomi dapat berjalan beriringan.

Dengan pertumbuhan lima persen per tahun, lanjut Bahjuri, Indonesia mulai mengarahkan diri pada model ekonomi hijau, ekonomi biru, dan ekonomi sirkular yang menjanjikan masa depan lebih ramah lingkungan dan adil.

“Di sisi lingkungan dan kemaritiman, Indonesia turut menunjukkan kemajuan dalam konservasi laut dengan luas kawasan lindung yang kini mencapai 29,9 juta hektare dan memberdayakan masyarakat pesisir dan memperkuat ekonomi biru,” kata Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Leonardo AA Teguh Sambodo selaku Ketua Tim Pelaksana Nasional SDGs.

Mengusung prinsip no one left behind, proses penyusunan Laporan VNR Indonesia keempat sejak tahun 2017 ini dilakukan dengan mengumpulkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan guna memperkaya analisis, meningkatkan relevansi substansi, dan memastikan keterwakilan perspektif seluruh pihak, mulai dari unsur pemerintah, masyarakat sipil, dunia usaha, akademisi, hingga mitra pembangunan.

“Kita tidak hanya ingin menunjukkan apa yang telah dicapai, tetapi juga belajar dari tantangan dan membangun arah kebijakan yang lebih baik,” ucap Teguh.

“Dengan menjaga komitmen ini, kita dapat memastikan bahwa Agenda 2030 bukan hanya janji, tetapi bisa menjadi kenyataan. Mari kita jaga semangat kolaboratif ini hingga pelaporan resmi Indonesia di forum internasional mendatang,” ujarnya. (ant/KN)

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular