JAKARTA – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan Gubernur Astana Zhenis Kassymbek menandatangani memorandum of understanding (MoU) tentang inisiatif ibu kota negara. Astana merupakan ibu kota pertama yang menjalin kerja sama sister capital city dengan Nusantara.
Penandatanganan MoU dilaksanakan di kantor Gubernur Astana, Kazakhstan, dengan disaksikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kazakhstan, M Fadjroel Rachman. Sebelum penandatanganan, kepala otorita IKN dan delegasi sempat melakukan pertemuan dengan Gubernur Astana yang didampingi oleh Wakil Gubernur Astana dan delegasi.
Keduanya berdiskusi dan bertukar pandangan tentang pengalaman pembangunan ibu kota negara. Gubernur Astana menceritakan pengalaman dan tantangan Astana yang telah 25 tahun menjadi ibu kota baru Kazakhstan sejak ibu kota pindah dari Almaty pada 1998.
Sementara itu, Bambang Susantono menjelaskan terkait pembangunan IKN dengan konsep cerdas, modern, hijau, dan berkelanjutan (sustainable forest city). Bambang menekankan Astana merupakan kota pertama menjalin hubungan kerja sama antara ibu kota dan Nusantara.
Mou antara ibu kota Kazakhstan dan ibu kota Indonesia dinilai simbolis untuk menegaskan makin eratnya hubungan kedua negara. “Kami bersyukur kepada Allah SWT karena tugas khusus dari Presiden Joko Widodo agar KBRI Astana mengawal perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara dapat kami laksanakan sebaik-baiknya. Mulai dari memfasilitasi Tim Panitia Khusus Perancang Undang-undang Ibu Kota Negara DPR RI bersama Tim Bappenas pada Januari 2022 sampai hari ini memfasilitasi kehadiran Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono untuk menandatangani Sister City yang pertama antara Ibu Kota Nusantara dengan Ibu Kota Astana,” kata Fadjroel dalam keterangan tertulis, Selasa, 4 Juli 2023.
MoU ini disebut bakal menghadirkan jalinan kerja sama yang saling menguntungkan kedua negara. Kerja sama kedua ibu kota mencakup berbagai bidang, seperti ekonomi, energi, transportasi, pengelolaan kota, dan budaya.
“Terima kasih kepada Presiden Joko Widodo untuk penugasan yang terhormat untuk kemajuan hubungan diplomatik Kazakhstan-Indonesia ini, Kemenlu Jakarta yang memberikan arahan, Kemenlu Kazakhstan yang selalu mendukung, pimpinan dan seluruh staf Otorita Ibu Kota Nusantara, dan KBRI Astana yang bekerja tak kenal lelah, serta Gubernur Astana Zhenis Kassymbek dan Akimat Astana yang sangat aktif dan bekerja efektif hingga Sister City Nusantara-Astana ini terwujud. Ini adalah hadiah terindah 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Kazakhstan serta penugasan saya sebagai Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan,” papar mantan Jubir Presiden Jokowi tersebut.
Sebelum penandatanganan MoU Bambang Susantono dan delegasi berkesempatan mengunjungi pusat pemantauan (monitoring center) lalu lintas Kota Astana, keamanan kota, serta ke Pusat Perencanaan Tata Kota Astana. Bambang mendapatkan penjelasan detail dan berdiskusi mengenai latar belakang sejarah dan tahapan pembangunan kota Astana dari Chikanayev Amanzhol, ahli desain tata kota senior yang terlibat dalam pembangunan mula-mula Ibu Kota Astana.
Seperti diketahui, Bambang melakukan kunjungan kerja ke Astana untuk menjadi pembicara dalam Forum Investasi Nusantara bagi pelaku usaha dan calon investor Kazakhstan bertema ‘Investing in Indonesia’s Future Capital: Smart and Sustainable Forest City Nusantara’ yang diadakan oleh KBRI Astana pada 4 Juli 2023. Bambang akan menjadi tamu kehormatan dan pembicara dalam Forum Internasional Gubernur dan Wali Kota Dunia untuk merayakan 25 tahun Astana, Kazakhstan. Forum tersebut akan dibuka oleh Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, pada 5 Juli 2023.(kn)