Jumat, Desember 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Perempuan Muda di Korea Selatan Enggan Memprioritaskan Pernikahan

KORANUSANTARA – Menikah sepertinya bukan jadi prioritas kebanyakan Perempuan di Korea Selatan. Berdasarkan laporan Statistics Korea, hanya 2,75 persen perempuan di Negeri Gingseng berusia 20 tahunan yang memiliki pandangan positif terhadap pernikahan. Itu merupakan rata-rata terendah di antara semua kelompok umur lain yang diteliti.

Mengacu hasil survei terhadap responden perempuan di usia 30 tahunan, 31,8 persen menganggap pernikahan adalah hal positif dan harus dilakukan. Angka itu sama-sama mengalami penurunan jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Pantas saja jika pemerintahnya makin waswas.

Sebagai perbandingan, penelitian 2008 menunjukkan bahwa 52,9 persen perempuan usia 20 tahunan memberikan reaksi positif terhadap pernikahan. Ada penurunan besar sekitar 14 tahun terakhir. Sebanyak 51,5 persen responden perempuan usia 30 tahunan mendukung pernikahan atau terjadi penurunan 19,7 persen.

’’Saya tidak merasa positif tentang pernikahan ketika memikirkan betapa besarnya beban yang harus saya pikul di rumah dan apa yang harus saya lakukan agar bisa akur dengan mertua,’’ ujar seorang karyawan perempuan 30 tahunan kepada Nikkei Asia.

Sedikit berbeda, 41,9 persen responden laki-laki 20 tahunan memberikan pandangan positif terhadap pernikahan. Namun, angka itu tetap turun dari survei 2008. Saat itu 71,9 persen responden mendukung pernikahan.

Alasan terbesar menghindari pernikahan adalah isu finansial. Mereka tidak ingin menikah karena merasa tidak memiliki cukup uang untuk membiayai keluarganya. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa pada 2015–2020 kaum muda semakin menyukai cara hidup nontradisional. (*)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular