Minggu, Juli 6, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bersama Wartawan, Badak LNG Bangun Cerita di Tengah Rimbunnya Hutan Kota

Setiap tahun, PT Badak NGL rutin mengundang para pimpinan media dan wartawan dalam kegiatan Media Gathering. Undangannya selalu saya terima, tapi hampir selalu saya lewatkan. Kadang karena sedang di luar kota, kadang berbenturan dengan agenda lain. Tapi tahun ini berbeda. Saya niatkan hadir. Sabtu pagi, (5/7/2025), saya tiba tepat pukul 07.00 WITA.

Ternyata saya orang pertama yang mengisi daftar hadir. Di dalam gedung, saya melihat Bapak Putra Peni Luhur Wibowo, Manager CSR & Relations Badak LNG, sudah lebih dulu datang. Kami langsung saling sapa dan berbincang cukup lama. Sudah lebih dari satu dekade kami tak bertemu. Dulu kami cukup sering bermain golf bersama.

Tak berselang lama, hadir pula Bapak Busori Sunaryo, Senior Manager Corporate Communication & Services Badak LNG, yang juga rekan lama di lapangan golf. Obrolan pun makin hangat. Kami bertiga larut dalam cerita masa lalu, perkembangan industri, dan dunia media yang kini semakin dinamis. Saya juga sempat berbagi cerita bahwa sejak 2020, saya membangun dan mengelola Media Kaltim beserta jejaringnya secara independen di berbagai wilayah Kaltim.

Saya memang tak datang hanya untuk menggugurkan undangan. Konsep acaranya menarik. Jelajah alam di kawasan Hutan Kota Badak NGL, area konservasi seluas 7,4 hektare yang masih alami dan rindang. Dari total 2.010 hektare wilayah perusahaan, sekitar 44 persennya adalah Ruang Terbuka Hijau.

Rute Jelajah Alam Media Gathering Badak LNG 2025, dimulai dan berakhir di Town Center, dengan sejumlah pos tantangan dan spot foto di tengah Hutan Kota.

Pukul 07.30, kegiatan resmi dimulai di dalam gedung Town Center. Para peserta lebih dulu mengikuti video safety induction—prosedur wajib sebelum memasuki area operasional perusahaan.

Lalu saya diminta memberikan sambutan mewakili rekan-rekan wartawan. Setelah itu, giliran Ibu Mutiara Dinanti, Analis Departemen Formalitas & Komunikasi SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi, menyampaikan sambutan.

Acara dilanjutkan dengan sambutan utama dari Bapak Feri Sulistyo Nugroho, Pelaksana Tugas (Plt.) Director & Chief Operating Officer (COO) Badak LNG.

Dalam sambutannya, Bapak Feri berbicara tentang masa depan Badak LNG, peran strategis media, serta komitmen perusahaan terhadap keselamatan kerja. “Media adalah bagian dari kami. Tanpa media, apa yang kami kerjakan tak akan diketahui publik. Kami ini bukan siapa-siapa kalau tidak diberitakan,” ujarnya.

Beliau juga menyinggung ketatnya sistem keamanan di lingkungan Badak. “Rumah kami cuma sepelemparan batu dari kilang. Kalau ada apa-apa, kami yang kena duluan,” ucapnya. Ia menambahkan bahwa mulai 2028, kilang akan kembali aktif penuh dengan pasokan gas dari North Delta Mahakam, memperpanjang umur operasional hingga 2040-an.

Sambutannya ditutup dengan celetukan ringan. “Orangutan di belakang rumah saya itu kadang ambil pisang. Saya biarin aja. Ya gimana, teman sendiri,” kelakarnya.

Pukul 08.00, peserta dibagi menjadi delapan kelompok, masing-masing berisi 6–7 orang. Saya satu tim dengan Bapak Feri, Bapak Busori, Ibu Mutiara, serta dua rekan wartawan: Hafid Atma dari Bakesah dan Yulia dari Kitamudamedia. Nama kelompok kami Bintaro. Sebelum berangkat, kami mengikuti pemanasan senam di pendopo belakang.

Tepat pukul 08.30, jelajah hutan dimulai. Rutenya sekitar 4 kilometer, dengan titik start dan finish tetap di Town Center. Medannya cukup menantang. Naik-turun, melintasi jalur berakar, bahkan di satu titik harus menggunakan tali bantu.

Kami melewati Pos 1 (area Procurement), papan edukasi flora-fauna, landmark I Love Badak LNG, hingga banner besar bertuliskan Media Gathering di tengah rimbun pepohonan.

Di setiap pos, tersedia tantangan ringan: kuis, permainan kelompok, hingga tugas yel-yel. Semua poin dicatat dan diakumulasi. Penilaian mencakup waktu tempuh, skor permainan, kekompakan, dan semangat yel-yel. Suasananya cair dan semangat.

Hutan yang sejuk dan udara segar menjadi pelipur dari rutinitas ruang redaksi. Tapi yang paling membekas adalah momen bertemu rekan-rekan lama. Beberapa di antaranya pernah satu tim dengan saya di Bontang Post, saat saya menjabat sebagai direktur. Dulu mereka reporter dan manajer, kini sudah menjadi pemimpin di medianya masing-masing.

Saya teringat, dulu saya memiliki 40 karyawan. Hari ini, mungkin lebih dari separuhnya masih aktif di dunia media—dan banyak yang kini menjadi pemilik atau pimpinan perusahaan pers. Beberapa saya temui kembali di kegiatan ini. Kami tak lagi bicara soal berita dan tenggat, tapi berbagi cerita dan nostalgia.

Menjelang siang, seluruh peserta kembali ke aula. Panitia mengumumkan hasil akhir. Semua kelompok mendapat hadiah. Tak ada yang pulang tangan kosong. Kelompok kami meraih posisi Gold 1 atau juara ketiga. Sementara posisi pertama dan kedua meraih posisi Premium 1 dan Premium 2.

Namun bukan soal peringkat. Yang lebih penting adalah kebersamaan yang terjalin sejak pagi, dan semangat positif yang terasa sepanjang kegiatan.

Saya bersyukur bisa hadir. Menyusuri jejak di Hutan Kota, menyambung silaturahmi, dan menyaksikan langsung dedikasi mereka yang menjaga perusahaan dan lingkungan, dengan tenang, konsisten, dan penuh tanggung jawab. (*)

Oleh: Agus Susanto, S.Hut., S.H., M.H.

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img