TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menyatakan kesiapan penuh, dalam menyukseskan pembentukan Koperasi Merah Putih. Ini merupakan gerakan ekonomi desa yang diinisiasi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Program nasional ini, menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekonomi dari tingkat paling dasar, yaitu desa dan kelurahan.
Menggandeng 193 desa dan 44 kelurahan yang tersebar di 20 kecamatan, Pemkab Kukar menargetkan pembentukan koperasi rampung sebelum akhir Mei 2025. Langkah ini menjadi bagian dari persiapan peluncuran nasional yang direncanakan berlangsung serentak pada Juli mendatang.
“Kami sudah bergerak cepat. Hampir semua desa dan kelurahan telah melaksanakan musyawarah khusus pembentukan koperasi. Ini bentuk komitmen Kukar untuk benar-benar menjadi penggerak ekonomi kerakyatan,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, Kamis (29/5/2025).
Dalam struktur pelaksanaannya, Kukar membentuk tim percepatan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kukar, Thaufiq Zulfian Noor, tim ini dibina oleh Bupati, Edi Damansyah dan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono.
Unsur teknisnya diperkuat oleh DPMD, Bappeda, BPKAD, Inspektorat, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak), hingga Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). “Kita tidak hanya bicara pembentukan administratif. Tapi bagaimana koperasi ini nantinya bisa berjalan secara mandiri dan berkelanjutan. Maka pendekatannya lintas sektor,” terang Arianto.
Lebih lanut Arianto menuturkan bahwa koperasi Merah Putih bukan koperasi biasa. Dengan dukungan modal dari pemerintah pusat dalam skema pinjaman sebesar Rp 3-5 miliar per koperasi. Setiap desa dan kelurahan didorong untuk mengembangkan unit usaha berbasis potensi lokal, baik di sektor pertanian, peternakan, perikanan, maupun UMKM.
“Targetnya Agustus sampai Oktober nanti koperasi sudah operasional. Kita optimis ini bisa mengubah wajah ekonomi perdesaan,” tegas Arianto.
Kukar juga dijadwalkan menjadi bagian dari peluncuran nasional bersama lebih dari 80 ribu daerah lainnya. Peluncuran ini akan menjadi tonggak sejarah baru ekonomi kerakyatan di Indonesia.
“Ini bukan hanya tentang membentuk koperasi, tetapi tentang menggerakkan semangat gotong royong, menata kelembagaan desa, dan membangun kemandirian ekonomi dari akar,” tutupnya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i