SAMARINDA – Malam Sabtu (3/5/2025) di GOR Kadrie Oening, Sempaja, Samarinda. Ribuan orang berkumpul, bukan hanya untuk menikmati dentuman musik dari Juicy Luicy, Hindia, Feast, dan The Changcuters, tapi juga untuk mengalami langsung wajah baru dari literasi digital: seru, menyenangkan, dan berdaya.
Di antara kerlap-kerlip lampu panggung dan sorak-sorai penonton, PT Bank Sahabat Sampoerna memperkenalkan pendekatan baru dalam mengedukasi masyarakat tentang transaksi digital.
Melalui gelaran Sampoerna Fest 2025, institusi perbankan yang telah berdiri sejak 1990 itu tak hanya memanjakan telinga, tapi juga mendorong masyarakat Kalimantan Timur, khususnya Samarinda, untuk beralih ke sistem keuangan digital.
“Bayangkan, belanja di tenant UMKM saja bisa pakai QRIS. Praktis dan dapat cashback pula,” ujar Rizky, salah satu pengunjung yang juga mencicipi jajanan lokal dari 15 pelaku usaha mikro yang turut difasilitasi.
Henky Suryaputra, Finance & Business Planning Director Bank Sampoerna, menyebutkan bahwa pendekatan edutainment adalah kunci.
“Kami tidak ingin mengajari masyarakat soal digitalisasi dengan cara yang membosankan. Maka kami kombinasikan edukasi dan hiburan,” katanya saat ditemui di sela acara.
Festival ini juga menjadi bagian dari roadshow yang telah menyambangi berbagai kota, mulai dari Surabaya hingga Palembang.
Samarinda sendiri, sebagai kota tambang yang ekonominya terus bergerak dinamis, dipilih sebagai lokasi pembuka untuk tahun 2025. Tak hanya itu, malam itu juga menjadi spesial karena adanya pengundian hadiah program Mobile Saving.
Seorang nasabah beruntung pulang membawa hadiah fantastis senilai Rp100 juta, sementara dua lainnya masing-masing mendapatkan Rp25 juta. Namun bukan hanya hadiah dan konser yang menjadi magnet utama. Festival ini turut menyumbang dampak nyata bagi Bank Sampoerna.
Selama tahun 2024, mereka mencatatkan total penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp13 triliun — angka yang salah satunya turut digerakkan oleh partisipasi masyarakat dalam event seperti ini.
Sebelum konser ditutup oleh penampilan enerjik The Changcuters lewat lagu “Main Serong”, suasana kian membuncah.
Penonton muda menari, menyanyi, dan tak sedikit yang mengabadikan momen tersebut sebagai pengalaman tak terlupakan.
“Semoga Sampoerna Fest terus hadir di berbagai kota,” ujar Dina, mahasiswi yang datang dari Balikpapan hanya demi melihat idolanya di atas panggung.
Lebih dari sekadar konser, Sampoerna Fest membuktikan bahwa edukasi digital bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, inklusif, dan berdampak luas bagi masyarakat dan pelaku usaha lokal.
Penulis: Hanafi
Editor: