Rabu, April 16, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Logistik PSU Pilkada Kukar 2024 Mulai Didistribusikan, KPU Hadapi Tantangan Cuaca dan Waktu yang Mepet

KUTAI KARTANEGARA – Logistik pemungutan suara ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kutai Kartanegara (Kukar) 2024 mulai didistribusikan. Dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar berpacu menyiapkan PSU Pilkada 2024 di tengah ancaman cuaca ekstrem yang mengintai wilayah hulu.

Sebanyak 552.469 pemilih tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) PSU ini. Semuanya akan kembali dipanggil ke bilik suara pada Sabtu (19/4/2025) April 2025.

Distribusi logistik menjadi tahap krusial pertama yang mulai dijalankan pada Rabu (16/4/2025). Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar Rudi Gunawan menyampaikan, proses distribusi akan dimulai pukul 09.00 Wita, dengan pelepasan logistik dari Gudang R2 dan pemberangkatan resmi dari Kantor KPU Kukar.

“Kami targetkan 19 dari 20 kecamatan selesai didistribusikan besok. Hanya Kecamatan Tenggarong yang akan dikirimkan pada tanggal 17 April,” kata Rudi.

Distribusi diprioritaskan ke wilayah-wilayah terjauh dan terdalam seperti Tabang dan Kembang Janggut, yang dikenal memiliki akses jalan menantang, terutama di musim hujan seperti sekarang.

PSU ini akan menggunakan 1.447 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sama seperti pelaksanaan Pilkada sebelumnya, termasuk DPT yang tidak berubah. Namun di balik kesiapan teknis, tantangan besar justru datang dari hujan deras yang dalam beberapa pekan terakhir mengguyur Kukar, menyebabkan banjir di sejumlah wilayah hulu.

“Cuaca jadi perhatian utama kami. Wilayah hulu seperti Tabang dan sekitarnya mengalami banjir, dan itu berpotensi menghambat proses distribusi. Karena itu kami telah gelar rapat koordinasi dengan Forkopimda, Panwascam, BPK, camat, dan jajaran terkait,” beber Rudi.

KPU memastikan distribusi logistik dilakukan dengan pengamanan maksimal. Armada truk tetap menjadi pilihan utama, dan setiap pergerakan akan dikawal oleh aparat kepolisian. Pengalaman pada pengiriman logistik Pilkada 27 November 2024 lalu, yang tetap berjalan aman meski hujan mengguyur, menjadi acuan optimisme.

Namun, lebih dari sekadar soal logistik, PSU ini juga menjadi ujian dalam menjaga tingkat partisipasi pemilih. Pada Pilkada 2024 lalu, Kukar mencatat sejarah dengan partisipasi pemilih mencapai 70,9 persen—angka tertinggi sepanjang sejarah Pilkada di daerah ini. Sebagai perbandingan, pada Pilkada 2020, partisipasi hanya berada di angka 56 persen.

“Dengan waktu yang sangat terbatas pasca putusan Mahkamah Konstitusi, kami tetap berupaya maksimal agar partisipasi tidak turun. Kami gerakkan seluruh struktur, terutama badan ad hoc, untuk gencar melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat,” pungkas Rudi. (kn)

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular