Minggu, April 20, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gelar Entry Meeting Dengan BPKP Kaltim, 5 Sektor Tidak Kena Efisiensi

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Entry Meeting atas evaluasi perencanaan dan penganggaran sektoral daerah, bersama Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Kegiatan yang dilaksanakan di ruang serbaguna Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kukar ini, turut dihadiri oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono. Juga hadir seluruh asisten di lingkungan Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta camat se-Kukar.

Dalam kesempatan ini, Sunggono menerangkan bahwa agenda tersebut bertujuan untuk menyesuaikan rancangan anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar. Khususnya perencanaan penganggaran sektoral yang terdiri dari 5 sektor, yakni pendidikan, kesehatan, stunting, kemiskinan, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Jadi BPKP akan melihat perencanaan anggaran di Kukar tahun 2025 untuk 5 sektor itu seperti apa. Apakah sudah sesuai dengan target kinerja pemerintah pusat atau belum,” sebut Sunggono, Jumat (14/2/2025).

Lebih lanjut, Sunggono menjelaskan bahwa maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan agar 5 sektor tersebut tidak masuk dalam skema efisiensi anggaran. “Paling sederhananya, kalau ada anggaran untuk lima sektor itu, jangan sampai justru diefisienkan,” ujarnya.

Hal ini dilakukan lantaran 5 sektor tersebut merupakan target prioritas kinerja pemerintah pusat. Sehingga, kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan program pusat dan daerah. “Alhamdulillah, memang kita di Kukar tidak melakukan efisiensi di sektor-sektor itu. Jadi, itu yang tadi saya paparkan,” ungkapnya.

Sunggono menegaskan bahwa Pemkab Kukar memang tidak melakukan efisiensi di lima sektor tersebut, karena sektor-sektor tersebut masih menjadi fokus utama Pemkab Kukar.

“Misalnya untuk kemiskinan, target kita tahun ini adalah 6,95 persen. Untuk mencapainya, tentu kita membutuhkan anggaran. Begitu juga dengan stunting, saat ini kita masih di angka 14,6 persen. Karena targetnya di bawah 14 persen, maka itu masih kita anggarkan,” tutupnya. (Adv)

Penulis: Ady Wahyudi
Editor: Muhammad Rafi’i

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular