Rabu, Februari 5, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Atasi Banjir, Dinas PU Kukar Bakal Bangun Crossing Saluran Air di Titik Rawan

TENGGARONG – Banjir masih menjadi momok bagi warga Kecamatan Tenggarong. Meski berbagai upaya telah dilakukan, seperti normalisasi saluran air di beberapa titik, genangan air tetap menjadi ancaman saat hujan deras mengguyur.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara (Kukar), Wiyono, menegaskan bahwa pihaknya tak tinggal diam. Ditahun ini sejumlah crossing atau lintasan air baru akan dibangun di titik-titik rawan banjir sebagai solusi jangka panjang.

“Beberapa daerah yang selama ini menjadi sumber banjir itu karena akses keluarnya air belum ada. Seperti yang sudah kami lakukan di depan Jalan Udang, sekarang wilayah Rapak Mahang sudah relatif lebih baik dibanding sebelumnya,” ujar Wiyono, Rabu (5/2/2025).

Ia juga menuturkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar akan melanjutkan pembangunan saluran air baru, termasuk di Jalan Udang dan Jalan Jelawat yang nantinya akan memiliki crossing langsung ke Sungai Mahakam.

“Saluran ini nantinya akan menghubungkan aliran dari Pesut, lalu belok kiri menuju Sungai Mahakam. Dengan begitu, air yang sebelumnya tertahan bisa langsung dialirkan,” jelasnya.

Namun, tak semua rencana berjalan mulus. Di kawasan Putri Kencana, proyek ini terhambat karena masyarakat menolak pembongkaran bangunan. Sebagai solusi, saluran baru akan dibuat melewati Jalan Jelawat agar tetap efektif dalam mengalirkan air.

Selain itu, Jalan Gunung Belah dan Jalan Loa Ipuh juga menjadi fokus survei tim PU. Meski crossing sudah ada, namun pembuangannya masih tertutup sehingga perlu dibuatkan saluran tambahan yang lebih efektif.

“Kami menyelesaikan titik-titik rawan banjir secara bertahap karena anggarannya cukup besar. Namun, paling tidak kita bisa mengurangi risiko banjir secara signifikan,” tambahnya.

Ia juga turut menyoroti bahwa seiring dengan pesatnya pertumbuhan pemukiman di Tenggarong, tantangan dalam pengendalian banjir pun semakin besar. Salah satunya adalah membuat kapasitas saluran air yang ada tidak lagi memadai untuk menampung debit air saat hujan deras.

“Sementara tidak mungkin kita bongkar lagi bangunan yang sudah bagus. Jadi solusinya, saluran yang ada harus diperlebar agar bisa menampung lebih banyak air,” ujarnya.

Untuk mengurangi dampak banjir, pemerintah akan fokus pada beberapa wilayah prioritas, yaitu Kampung Baru, Kelurahan Baru, Loa Ipuh, Timbau, dan Jalan Belida 1. Selain itu, proyek crossing di Jalan Aji Masnandai juga akan digarap untuk menghubungkan saluran air ke kanal terdekat.

Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular