Sabtu, Januari 18, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Inflasi Berau Jadi Tertinggi Di Kaltim, Oktavia: Segera Cari Solusi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

TANJUNG REDEB – Bedasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, pada bulan April 2024, Kabupaten Berau menempati posisi pertama di Kalimantan Timur dengan inflasi sebesar 3,62 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,53.

Inflasi tersebut lebih besar dari Kalimantan Timur sebesar 3,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,02.

Atas tingginya angka inflasi di Kabupaten Berau, mendapat sorotan dari Anggota DPRD Berau, Oktavia. Ia mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau secara cepat harus menemukan solusi konkret untuk menekan inflasi di Bumi Batiwakkal.

“Pada September 2024, inflasi di Kabupaten Berau tercatat mencapai 3,34 persen,” ungkap Oktavia.

Oktavia, yang akrab disapa Okta, menekankan perlunya langkah strategis pemerintah untuk mengatasi lonjakan inflasi, terutama pada kebutuhan pokok masyarakat.

“Kami sangat prihatin dengan angka inflasi di Berau yang sudah mencapai 3,34 persen,” tambahnya.

Politikus Partai NasDem tersebut mengungkapkan kenaikan yang signifikan di sektor makanan, minuman, dan tembakau yang mencapai 4,67 persen, serta sektor kesehatan yang melonjak hingga 5,57 persen.

Menurutnya, kenaikan di sektor-sektor ini menjadi beban berat bagi masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah yang paling terdampak.

“Kenaikan di sektor makanan dan kesehatan sangat dirasakan oleh masyarakat. Ini menjadi beban besar bagi mereka yang memiliki daya beli terbatas,” ujarnya.

Oktavia mendesak Pemkab Berau segera mengambil langkah konkret untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok serta memastikan layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.

Ia juga menyarankan adanya sinergi antara Pemkab dan Badan Pusat Statistik (BPS) serta kolaborasi dengan stakeholder terkait untuk merumuskan kebijakan jangka pendek maupun panjang.

“Pemantauan harga di pasar dan pelaksanaan operasi pasar bisa menjadi solusi jangka pendek untuk mengurangi dampak inflasi,” jelasnya.

Selain itu, dukungan terhadap sektor pertanian dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dinilai penting untuk meningkatkan produksi lokal yang dapat membantu menstabilkan harga di pasaran.

“Dukungan dari segala pihak sangat diperlukan untuk menekan angka inflasi di Kabupaten Berau,” pungkasnya. (ADV/KN)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular