Minggu, November 24, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Anggota DPRD Kaltim Sambut Baik Program Insentif Pertanian Rp10 Juta/Bulan dari Menteri Pertanian

SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Selamat Ari Wibowo, memberikan tanggapan terkait program insentif pertanian yang digagas oleh Menteri Pertanian. Dalam program tersebut, para petani berpotensi menerima insentif hingga Rp10 juta per bulan.

Meski demikian, Selamat menyatakan bahwa dirinya masih perlu mempelajari detail pelaksanaan program tersebut.

“Konstituen saya sudah banyak bertanya soal program ini karena pemberitaan yang beredar. Saya jawab akan saya telusuri dulu, karena bentuknya seperti apa, apakah berupa uang tunai, modal usaha, atau dalam bentuk lain, masih belum jelas,” ujar Selamat.

Menurutnya, jika program ini benar-benar terealisasi, dampaknya akan sangat positif bagi sektor pertanian.

“Kalau memang terrealisasi, itu bagus sekali. Program ini bisa mendongkrak minat masyarakat untuk bertani,” katanya.

Selamat juga menekankan pentingnya reformasi di sektor pangan. Ia menyebut bahwa ketahanan pangan merupakan salah satu kunci stabilitas negara.

“Kalau negara mengalami kelangkaan pangan, itu berbahaya. Bisa membuat negara kolaps. Oleh karena itu, reformasi di sektor pangan harus dilakukan dengan berani,” tegasnya.

Selain itu, ia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan peluang ketika harga pangan naik.

“Saat harga pangan naik, masyarakat akan termotivasi untuk bertani. Dengan bertambahnya jumlah petani, produksi akan meningkat, dan harga pangan akan turun secara bertahap. Jika sudah surplus, kita bisa beralih dari impor menjadi ekspor,” jelasnya.

Namun, Selamat juga mengingatkan bahwa pemerintah perlu mengambil langkah berani untuk mengatasi tantangan ini.

Program insentif ini diharapkan dapat menjadi angin segar bagi petani sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.

Selamat Ari Wibowo menyatakan bahwa ia akan terus memantau perkembangan program ini dan memberikan masukan yang konstruktif kepada pemerintah.

“Kita harus berani mengontrol harga pangan dan memberikan alternatif bagi masyarakat. Dengan begitu, sektor pertanian bisa tumbuh, dan Indonesia dapat mencapai kemandirian pangan,” tutupnya. (Adv)

Penulis: Hanafi

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular