Senin, November 25, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kaltim Masuk Lima Besar Provinsi Rawan Pemilu 2024, Sigit Wibowo Optimistis Tetap Kondusif

SAMARINDA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI melaporkan bahwa Kalimantan Timur (Kaltim) masuk dalam lima besar provinsi dengan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) tertinggi untuk Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.

Berdasarkan data, Kaltim berada di peringkat kelima, di bawah DKI Jakarta (peringkat pertama), Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Jawa Barat.

Meski tergolong rawan, anggota DPRD Kaltim, Sigit Wibowo, menyatakan bahwa selama ini pelaksanaan pemilu di Kaltim tergolong aman dan kondusif.

Ia menduga penilaian IKP ini dipengaruhi oleh terbatasnya jumlah pasangan calon kepala daerah dalam Pilkada 2024.

“Penilaian ini kemungkinan besar karena di Kaltim hanya ada dua pasangan calon kepala daerah. Dengan jumlah tersebut, kompetisi antar calon pasti sangat maksimal. Sementara itu, Jakarta menduduki peringkat pertama karena memiliki tiga pasangan calon kepala daerah yang juga bersaing ketat,” ujar Sigit saat menghadiri Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih di Hotel Harris Samarinda, Rabu (20/11/2024).

Selain jumlah calon, faktor keragaman penduduk Kaltim yang heterogen juga menjadi salah satu alasan penilaian.

“Semua suku ada di Kaltim dan hidup damai. Tapi keragaman ini seringkali menjadi salah satu indikator kerawanan,” tambahnya.

Optimisme Kondusifitas Pilkada

Meskipun demikian, Sigit tetap optimis bahwa Pilkada 2024 akan berjalan lancar dan damai. Ia menghimbau masyarakat Kaltim untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta mendukung pelaksanaan pemilu yang aman.

“Menjaga kondusifitas Pilkada bukan hanya tugas aparat keamanan dan penyelenggara pemilu, tetapi tanggung jawab semua pihak. Kita harus mengedepankan kepentingan bersama demi Kaltim,” tegasnya.

Apresiasi untuk KPU dan Upaya Peningkatan Partisipasi Pemilih

Sigit juga memberikan apresiasi kepada KPU Kaltim atas penyelenggaraan kegiatan sosialisasi pemilu yang melibatkan ratusan peserta.

Ia menilai, upaya ini penting untuk meningkatkan partisipasi pemilih yang sebelumnya masih rendah.

“Partisipasi pemilih di Kaltim pada pilkada sebelumnya masih rendah. Dengan kegiatan ini, kita harap angka partisipasi pada 27 November mendatang bisa mencapai target 77,5 persen,” tutupnya. (Adv)

Penulis: Hanafi
Editor:

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular