Kamis, Desember 26, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dinasti Politik atau Pilihan Demokrasi? Kontroversi di Balik Pencalonan Keluarga Rudy Mas’ud

SAMARINDA – Di tengah suasana politik yang memanas di Kalimantan Timur, calon Gubernur Kaltim nomor urut 2, Rudy Mas’ud, terseret dalam sorotan publik terkait isu dinasti politik.

Isu ini muncul lantaran beberapa anggota keluarganya yang aktif dalam dunia politik, termasuk kakaknya, Rahmad Mas’ud SE ME, yang mencalonkan diri kembali sebagai Wali Kota Balikpapan.

Bahkan, dua saudaranya yang lain, Ir H Hasanuddin Mas’ud dan Syahariah Mas’ud SE, juga duduk sebagai anggota legislatif di DPRD Kaltim.

Di tengah kritik, Rudy tetap optimis, menekankan bahwa semua posisi politik tersebut didapatkan melalui pemilihan demokratis.

Dalam sebuah video yang beredar, Rudy menjelaskan, “Kita dipilih oleh rakyat, bukan ditunjuk. Ini bukan monarki. Sistem demokrasi kita memberikan hak penuh pada rakyat untuk memilih pemimpin mereka.”

Sementara itu, pandangan akademik mengenai fenomena dinasti politik turut disampaikan oleh Associate Professor Dr. Elviandri, pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

“Kita perlu melihat prosesnya. Dalam demokrasi, semua orang berhak memilih dan dipilih,” jelasnya.

Prof. Elvi mengingatkan pentingnya demokrasi substantif dalam menilai dinasti politik, bukan hanya prosedural.

Isu dinasti politik ini memunculkan perdebatan mengenai batas etika dan hak individu dalam kontestasi politik di era demokrasi, sehingga mengundang berbagai interpretasi dari masyarakat dan pengamat politik. (Han)

Penulis: Hanafi

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular