BONTANG – Bertahan di Komisi III DPRD Bontang untuk dua periode bukanlah tanpa alasan bagi Yassier Arafat. Legislator dari Fraksi Golkar ini berkomitmen untuk mewujudkan Berbas Pantai sebagai destinasi wisata utama Kota Bontang, mengingat potensinya yang besar untuk menjadi kawasan wisata unggulan.
“Sebagai ketua fraksi, saya punya program prioritas untuk mengembangkan Berbas Pantai, agar bisa seperti Selambai, bahkan lebih besar,” ungkap Yassier.
Menurutnya, kawasan Berbas Pantai memiliki potensi yang lebih luas dibandingkan Selambai, yang saat ini sudah dikenal sebagai destinasi wisata pesisir di Bontang.
Yassier menegaskan bahwa pengembangan Berbas Pantai ini selaras dengan fokus pemerintah pusat, yang menempatkan wilayah tersebut sebagai bagian dari program “Kotaku” (Kota Tanpa Kumuh). Salah satu daya tarik utamanya adalah ekosistem mangrove, yang diharapkan mampu menarik wisatawan sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan.
“Mangrove menjadi daya tarik yang masuk dalam prioritas pusat. Untuk itu, kami berupaya agar program ini mendapat dukungan anggaran dari pemerintah pusat,” jelas Yassier.
Pemilihannya kembali di Komisi III menjadi bentuk komitmen Yassier untuk melanjutkan proyek ini. Pada periode 2019-2024, ia telah memulai langkah awal pengembangan, namun ia merasa masih banyak yang perlu dilakukan. Menurutnya, ini adalah peluang bagi Kota Bontang untuk mendapatkan anggaran dari pusat yang dialokasikan khusus untuk pengembangan wilayah pesisir.
“Alhamdulillah, diberi kesempatan lagi, jadi saya akan melanjutkan program ini. Sayang sekali kalau anggaran pusat tersedia tapi kita tidak memanfaatkannya untuk kesejahteraan warga dan keindahan kota,” tambahnya.
Sebagai legislator, Yassier berharap pengembangan Berbas Pantai dapat meningkatkan ekonomi lokal dan memberi daya tarik baru bagi Kota Bontang, sekaligus menjadikan kawasan pesisir lebih tertata dan menarik bagi wisatawan. (adv/KN)