KORANUSANTARA – Konflik Ukraina-Rusia yang seolah tidak berujung membuat Raja Salman harus turun tangan. Pada bulan ini akan digelar pertemuan khusus dalam upaya mendamaikan kedua negara tersebut. Indonesia turut diundang dalam pertemuan yang rencananya diadakan di Kota Pelabuhan Laut Merah, Jeddah tersebut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah mengatakan, undangan ditujukan pada kementerian koordinator terkait. Kendati demikian, pemerintah belum dapat memastikan siapa yang bakal didelegasikan hadir dalam pertemuan tersebut.
”Belum bisa dipastikan apakah Indonesia akan mengirim delegasi dari pusat ataukah diwakilkan oleh perwakilan kita di negara tersebut,” ujar Faiza dalam temu media, di Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023. Disinggung soal posisi dan hal yang akan disampaikan dalam forum tersebut, Faiza mengaku belum bisa memberikan keterangan. Sebab, masih harus menunggu pertemuan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melalui perwakilannya di Ukraina dan Rusia terus memantau kondisi para warga negara Indoensia (WNI) di sana. Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha mengatakan, meski dalam situasi perang, KBRI Kiev tetap beroperasi di Ukraina. Tim pun terus memantau situasi dan kondisi para WNI yang masih ada di sana.
Para WNI ini, kata dia, tidak ikut serta dalam proses evakuasi yang dilakukan oleh Kemenlu pada Maret 2022 lalu. Mereka memilih untuk tetap tinggal lantaran mayoritas merupakan pasangan kawin campur dengan warga setempat. Suami mereka dilarang keluar Ukraina karena ada wajib militer. ”Namun tetap, meski mereka mimilih untuk tetap tinggal, teman-teman KBRI terus menjalin komunikasi dan memiliki wasap grup dengan para WNI,” paparnya dalam kesempatan yang sama.
Menurutnya, saat ini, masih ada sekitar 23 orang WNI yang berada di Ukraina. Kendati demikian, Judha memastikan, bahwa seluruhnya berada di posisi aman. Meski ada 1 orang yang tinggal di Odessa.
Kemudian, untuk WNI di Rusia, Judha turut menekankan hal yang sama. Saat ini, KBRI Moskow terus memantau situasi dan secara aktif memberikan imbauan pada WNI di sana, sama seperti ketika adanya pemberontakan Wagner Group beberapa waktu lalu.
”Kita minta masyarakat untuk selalu waspada, meningkatkan kehati-hatiaan, selalu memantu informasi dan mengikuti arahan otoritas setempat. Kalau ada kondisi darurat hubungi KBRI, hubungi hotline KBRI di sana,” tuturnya. (*)